Menyalakan Cahaya dan Mengalirkan Air Bagi Dhuafa Bersama Komunitas Kampar Berbagi

Bangkinang Kota, Kampartrapost.com – Zero kemiskinan, zero pengangguran, zero rumah kumuh.

Slogan tersebut pernah digaungkan oleh pemerintah daerah masa sebelumnya. Niat yang sungguh mulia. Tapi tentu harus dibarengi dengan upaya yang mulia pula. Jangan hanya menjual narasi tanpa ada aksi nyata. Terutama bagi warga yang memang butuh uluran tangan. Bantuan yang idealnya datang dari pemerintah yang punya tanggung jawab melayani warganya.

Tapi, apa yang terjadi jika pemerintah daerah tidak bisa menyentuh mereka? Tantangannya mungkin beragam. Antara memang tidak mengetahui keberadaan mereka, bukan menjadi program prioritas, atau bahkan tutup mata dengan kesusahan warga. Lantas, apa yang bisa kita lakukan sebagai warga biasa?

Mengingatkan pihak yang bertanggungjawab jika mampu ada baiknya untuk dilakukan. Tapi berbicara mengenai pemerintah, tak lepas dari yang namanya birokrasi yang berbelit-belit. Layak untuk dilakukan jika memang punya akses dan tanggung jawab. Tapi sebagai sesama warga, kita masih bisa membantu mereka.

BACA JUGA: Siap-siap, Pemerintah Akan Kemas Produk UMKM Kampar Secara Digital

Sebagai warga Kampar, apa kesusahan terberat yang Anda lihat sebagai sesama warga? Kesusahan membayar uang sekolah? Kesusahan mencari lapangan pekerjaan? Kesusahan membayar kontrakan tempat tinggal?

Ada yang jauh lebih susah. Mereka yang tidak ada aliran air dan nyala listrik di rumahnya. Keberadaan mereka di kota mungkin sulit untuk ditemukan. Tapi di daerah bukan perkotaan, jumlah mereka sangat banyak.

Sejak 2018, Komunitas Kampar Berbagi hadir. Bermula dari olahraga sepeda yang sifatnya hanya silaturahmi bersama. Dari perjalanan menyusuri titik demi titik, terlihat peluang kebaikan untuk membantu sesama warga lainnya. Mulai dari membantu hal kecil, hingga hal pokok yang sangat penting dalam kehidupan berkeluarga. Air dan listrik.

Komunitas Kampar Berbagi hadir dari kepedulian sesama warga. Hingga Agustus 2022, alhamdulillah sudah terbantu 131 sumur bor dan 34 bantuan listrik untuk dhuafa. Adapun titik bantuan tersebar di berbagai titik. Mulai dari Sungai Pinang, Pulai Permai, Koto Perambahan, Limau Manis, Sungai Tarap dan daerah pedesaan Kampar lainnya.

BACA JUGA: Mahasiswa di Pekanbaru Gantung Diri di Kos Akibat Dihipnotis

Dalam suatu kesempatan, Saad bin Ubadah RA bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Memberi air.” (Shahih Abu Daud).

Sedekah air adalah upaya Komunitas Kampar Berbagi untuk membantu sesama warga yang kurang mampu. Walaupun sebenarnya, bukanlah donatur yang membantu dhuafa. Tapi dhuafa itulah yang membantu para donatur agar kelak harta yang dititipkan oleh Allah bisa dipertanggungjawabkan sebaik-baiknya.

Untuk membangun satu sumur bor dibutuhkan biaya sebesar Rp1.300.000 pembelian mesin air dan upah tukang yang menggali. Harga yang sama untuk listik sebesar 900 VA per rumah. Agar peluang amal ini bisa tersebar lebih luas, Komunitas Kampar Berbagi membuka donasi dengan paket sebagai berikut:

  • Paket Surga Sekeluarga : Rp 1.250.000 / per keluarga
  • Paket Saudara Bersama : Rp 500.000
  • Paket Pahala : tak terbatas

Silakan pilih paket terbaik untuk saudara kita. Semoga bernilai amal jariah bagi kita sekeluarga.

Mari bersama-sama membantu warga kurang mampu untuk mengalirkan air dan menyalakan listrik di rumah mereka. Silakan berikan donasi terbaik ke rekening 0268 01 0197 80534 a.n Komunitas Kampar Berbagi. Lalu konfirmasi ke nomor 085263791562 (Ustadz Jarlisman).

Mari alirkan air dan nyalakan cahaya untuk saudara. Semoga menjadi pemberat amal menuju surga.

Berita Terkait