Merasa Ancaman Amerika Serikat semakin Besar, China Rencanakan Penambahan Senjata Nuklir Laut

China, Kampartrapost.com – Menghadapi ancaman strategis yang serius dari Amerika Serikat (AS), China berencana untuk meningkatkan jumlah senjata nuklirnya, terutama senjata penangkal rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam antarbenua.

Dilansir dari Global Times, Wacana ini dimunculkan guna mencegah potensi aksi militer dari pihak AS. Pakar militer China mengatakan rencana tersebut pada hari Jumat (28/05/2021) setelah mendapati laporan bahwa anggaran pertahanan terbaru AS akan memodernisasi persenjataan nuklirnya untuk menghadapi China.

Memiliki persenjataan nuklir yang sesuai dengan posisi pertahanan China akan membantu menjaga keamanan nasional, kedaulatan dan kepentingan pembangunan. Kekuatan pertahanan nuklir juga membantu membangun tatanan dunia yang lebih stabil dan damai, yang akan bermanfaat bagi dunia, kata para pakar militer tersebut.

Baca juga: Perdana Menteri Jerman Beri Dukungan untuk Pemerintahan Israel

Berdasarkan laporan dari Reuters, anggaran pertahanan AS, yang dikirim ke Kongres pada hari Jumat (28/05/2021), diharapkan mencakup investasi dalam kesiapan pasukan, pertahanan luar angkasa, dan prakarsa pencegahan konflik di Pasifik yang bertujuan untuk melawan keberadaan militer China di wilayah tersebut.

Namun, para ahli militer China percaya bahwa upaya AS untuk meningkatkan penempatan militer di kawasan Indo-Pasifik tidak akan meningkatkan keuntungan bagi AS. Kepercayaan tersebut ada karena sebagian besar negara di kawasan Pasifik tidak akan membiarkan api perang tersulut oleh AS.

China telah mempertahankan pengeluaran pertahanannya sekitar 1,3 persen dari PDB dalam beberapa tahun terakhir, yang jauh di bawah rata-rata tingkat global 2,6 persen. AS sejauh ini merupakan pemboros militer terbesar di dunia. Dimana negara tersebut telah menghabiskan sekitar empat kali lipat besar anggaran militernya China dalam beberapa tahun terakhir.

Analis China mengatakan China tidak pernah membidik pengeluaran militer AS, China juga tidak ingin terlibat dalam segala bentuk perlombaan senjata dengan AS.

Tetapi AS telah memberikan tekanan militer yang lebih besar ke China dengan mengirim kapal perang dan pesawat tempur ke Laut China Selatan dan Selat Taiwan.

Baca juga: Erdogan Menelepon Pemimpin-Pemimpin Dunia untuk Melawan Serangan Israel Terhadap Palestina

AS juga sedang mempersiapkan apa yang oleh media AS disebut sebagai “latihan angkatan laut terbesar dalam satu generasi dengan 25.000 personel di 17 zona waktu,” karena sedang mempersiapkan “kemungkinan konflik dengan China dan Rusia”.

Song Zhongping, seorang ahli militer China dan Komentator TV, mengatakan kepada Global Times pada hari Jumat (28/05/2021) bahwa AS menganggap China sebagai musuh imajiner utama. Oleh karena itu, China perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas senjata nuklirnya, terutama rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam. Hal ini untuk membuat China secara efektif mampu menjaga keamanan nasional, kedaulatan, dan kepentingan pembangunannya.

Beberapa pakar militer mengatakan China harus meningkatkan jumlah rudal balistik antarbenua (ICBM) paling canggih, DF-41, yang memiliki jangkauan operasional terpanjang di antara semua ICBM China.

Song mengatakan bahwa memperkuat kemampuan nuklir strategis berbasis laut juga merupakan arah penting bagi perkembangan masa depan China, karena senjata ini lebih baik dalam serangan siluman dan nuklir sekunder.

China dapat menggunakan rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM) paling canggih untuk secara efektif melawan ancaman AS, kata Song.

China baru saja menugaskan tiga kapal perang Angkatan Laut People Liberation Aarmy, yaitu Changzheng 18, Dalian dan Hainan, di pelabuhan angkatan laut di Sanya, Provinsi Hainan China Selatan pada bulan April. Pengamat mengidentifikasi Changzheng 18 sebagai kapal selam rudal balistik strategis bertenaga nuklir Type 09IV.

Berita Terkait