China, Kampartrapost.com – Perusahaan raksasa teknologi AS, Microsoft mengumumkan akan menghapus situs jaringan Profesional LinkedIn di China pada Kamis (14/10/2021).
Melansir Reuters, Penghapusan LinkedIn di China ini dipicu karena pemerintah China yang semakin memperketat kontrol mereka atas sektor internet.
Dalam sebuah postingannya, LinkedIn mengatakan bahwa mereka akan mengganti platform mereka akhir tahun ini versi stripped-down yang memfokuskan aplikasi pada pekerjaan.
Aplikasi yang rencananya akan rilis akhir tahun ini bernama InJobs, yang tidak akan menyertakan umpan sosial seperti platform LinkedIn saat ini.
Baca juga:Â Bye BBM! BMW Siap Larang Mobil Berbahan Bakar Fosil Pada 2030
“Meskipun kami berhasil membantu pengguna di China menemukan pekerjaan, akan tetapi kami belum menemukan keberhasilan serupa dalam aspek sosial dalam hal berbagi informasi,” kata LinkedIn.
“Selain itu, kami juga harus menghadapi beberapa peraturan dari pemerintah China yang kian ketat,” lanjut LinkedIn.
LinkedIn telah mengalami pengawasan ketat oleh pemerintah China. Hal ini menyusul beberapa platform media sosial Amerika yang banyak mendapat larangan beroprasi di China, seperti Twitter, Facebook dan Youtube.
Selain itu, LinkedIn mengaku jika mereka harus menyensor beberapa pengguna. Penyensoran ini mereka lakukan pada postingan konten di platformnya untuk mematuhi aturan pemerintah China yang semakin ketat.
Baca juga:Â WOW! Kecerdasan Buatan China Digadang-gadang Bakal Kalahkan AS
LinkedIn menjadi salah satu perusahaan teknologi yang terkena dampak paling besar selama setahun terakhir akibat pemberlakuan aturan internet oleh pemerintah China.
Pada bulan Maret lalu, LinkedIn juga telah menghentikan pendaftaran pengguna baru di China. Mereka mengatakan penghentian ini menyusul atas peraturan terbaru China terhadap kontrol internetnya.
Menutip Reuters, situs web berita Axios bulan lalu melaporkan bahwa LinkedIn telah memblokir profil beberapa jurnalis dan akademisi AS. Pemblokiran dari platform China yang berisi informasi yang Chnia anggap sensitif.
Selain LinkedIn, Microsoft juga memiliki mesin pencarian Bing. Aplikasi ini menjadi  satu-satunya mesin pencari asing utama yang dapat di akses yang Great Firewall China sebut hasil pencariannya pada topik sensitif telah mengalami penyensensoran.