Pekanbaru, Kampartrapost.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau menyebutkan bahwa angka literasi keuangan di wilayah setempat sekarang ini menyentuh 43,19 persen, diikuti dengan inklusi keuangan berjumlah 86,39 persen. Hal ini menunjukkan Provinsi Riau memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih baik dibandingkan skala nasional.
“Angka ini lebih baik dibandingkan nasional yang hanya 38,03 persen untuk literasi dan 76,19 persen untuk inklusi,” ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau Muhammad Lutfi di Pekanbaru, pada acara lokakarya wartawan 2021 melalui aplikasi zoom, Selasa (31/08/2021).
Literasi keuangan ialah wawasan dan kecakapan seseorang untuk menerapkan ilmu tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat menghasilkan keputusan finansial yang efektif guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan menghindari risiko keuangan, baik individu maupun sosial, dan mampu berperan positif dalam lingkungan masyarakat.
Baca juga: UMKM di Riau Dapat Bantuan Dana, Segini Jatah untuk Kabupaten Kampar
Sedangkan inklusi keuangan merupakan kemampuan individu atau unit bisnis untuk memiliki akses keuangan yang cukup untuk membeli barang atau jasa dengan cara yang efektif dan berkelanjutan.
Meskipun tingkat literasi dan inklusi keuangan Provinsi Riau terbilang tinggi, Lutfi menekankan bahwa untuk ke depannya upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat masih tetap harus digencarkan.
“Tentunya peran media dalam pemberitaan sangat dibutuhkan (untuk itu),” pungkas Lutfi.
Ditambah lagi tantangan yang diberikan pandemi COVID-19 kepada pertumbuhan ekonomi sangatlah besar. Meskipun berprospek positif, pertumbuhan ekonomi tetap akan diuji ketangkasannya dengan adanya PPKM.
Baca juga: Kemenag Gencarkan Program Vaksinasi ke Pesantren Upaya Mewujudkan Pembelajaran Tatap Muka
Muhammad Lutfi juga menyampaikan harapannya kepada media massa agar selalu mendukung aktivitas pasar modal. Di tengah masa pandemi COVID- 19, masyarakat harus disajikan informasi yang tepat tentang industri pasar modal.
“Pembiayaan pasar modal menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Pembiayaan pasar modal ini menjadi alternatif mengingat pandemi membatasi mobilitas masyarakat,” ujarnya.
Mengutip Kamus Keuangan Tokopedia, pasar modal adalah pasar yang berjalan secara terorganisir dimana terdapat aktivitas jual beli surat-surat berharga seperti saham, ekuitas, surat pengakuan hutang, obligasi, dan surat berharga lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta dengan memanfaatkan jasa perantara, komisioner, dan underwriter.
Baca juga: WHO Kirimkan Bantuan Obat-obatan ke Afghanistan
Lutfi menyebut OJK akan terus mengarahkan para emiten untuk menyalurkan pembiayaan melalui pipa pasar modal agar sumur-sumur baru pertumbuhan ekonomi bisa dimaksimalkan.
Sementara itu, Kepala BEI Provinsi Riau, Emon Sulaeman juga mengharapkan keikutsertaan media massa untuk mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui pemberitaan yang informatif. Sehingga tingkat literasi dan inklusi masyarakat tentang pasar pasar modal semakin meningkat.
Di kesempatan yang sama, Emon Sulaeman juga memaparkan kinerja dan program yang telah dan akan dilaksanakan BEI terkait dengan aktivitas perdagangan di era pandemi COVID-19. Khusus di wilayah Riau, perkembangan pasar saham cukup signifikan terutama di dorong investor golongan millenial.
Sumber: Antara Riau