Australia, Kampartrapost.com – Pada Senin (16/8/2021) kota terbesar di Australia, Sydney mencatat hari paling mengerikan dari pandemi Covid-19. Sementara itu Melbourne kembali memberlakukan jam malam dan memperpanjang lockdown selama dua minggu.
Pemerintah Australia menerapkan hal ini di dua kota besar Australia karena lonjakan kasus positif Covid-19 dan juga kasus kematian yang bertambah banyak.
Sydney yang telah menerapkan lockdown pada minggu kedelapan, dan menjadi pusat lonjakan gelombang ketiga kenaikan Covid-19 di Australia. Akibat lockdown yang terlalu lama, ini akan mengancam pemasukan ekonomi Australia sebesar 1,5 Triliun dan membuat ekonomi masuk ke resesi kedua dalam beberapa tahun.
Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys, Berejiklian mengatakan setidaknya tujuh orang di Sydney telah meninggal karena Covid-19 dalam 24 Jam terakhir. Melampaui rekor harian negara bagian sebelumnya dari awal bulan ini.
Baca juga:Â Taliban Rebut 2 Kota Lagi, Ini Kata Pengamat Timur Tengah
Berejiklian mengatakan jika New South Wales telah mendeteksi sebanyak 478 infeksi. Hal ini menjadi kenaikan harian tertinggi sejak pandemi mendera.
“Angka penularan di antara warga Sydney sangat tinggi,” kata Berejiklian kepada salah satu wartawan Sydney.
“Setiap kematian yang terjadi pada orang yang kita cintai, mereka telah meninggal dengan keadaan tragis,” tambahnya.
Pihak berwenang Sydney juga telah mengonfirmasi akan terjadinya kematian anak laki-laki berusia 15 tahun di Sydney. Petugas kesehatan mendeteksi kematian tersebut karena ia menderita meningitis dan terpapar Covid-19.
Baca juga:Â Merangsek Masuk Kabul, Taliban Tunggu Pengalihan Kekuasaan Secara Damai
Australia mengonfirmasi sebanyak 55 kematian terjadi sejak 11 juli lalu. Ini terjadi setelah tiga bulan sebelumnya laju kematian di Sydney berhenti. Secara total keseluruhan, Australia telah mencatat 966 kematian selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Ketika jumlah korban akibat terpapar Covid-19 meningkat, pemerintah mengerahkan sebanyak 200 personel militer di seluruh Sydney. Mereka memasang penghalang jalan di daerah yang paling terdampak dan memiliki banyak kasus infeksi. Pihak berwenang melakukan lockdown ketat ini karena masih banyak laporan atas pelanggaran terhadap protokol kesehatan.
Sementara Sydney, Melbourne, Canbera dan Darwin yang menerapkan lockdown kembali pada hari Senin. Semua negara bagian dan kota-kota telah berada dalam pembatasan kegiatan ketika kasus infeksi semakin meningkat.
Perdana menteri negara bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan jika 5 juta penduduk Melbourne akan mengalami pemberlakuan jam malam dan kota tersebut akan tetap menerapkan lockdown hingga 2 September.