Kampartrapost.com – Tujuh puluh enam tahun sudah Indonesia bebas dari tangan penjajah dan dapat berdiri sendiri sebagai negara.
Semangat juang para pahlawan dari Sabang hingga Merauke yang tak akan bisa kita balas jasanya jadi satu dari banyak inspirasi di hari jadi Indonesia yang sudah setengah abad lebih ini.
Di hari jadi Tanah Air ke-76, masih banyak aspek yang belum bisa kita sebut “merdeka”. Mulai dari merdeka dalam segi ekonomi, politik, sosial, dan sebagainya.
Sebut saja salah satu wilayah yang belum ‘merdeka’ di Indonesia, yaitu Papua.
Bumi Cendrawasih yang terletak di timur Indonesia ini masih tertinggal baik dari segi peradaban juga SDM (Sumber Daya Manusia).
Baca juga: Awal Pidato Penuh Makna Presiden Jokowi pada Upacara Kemerdekaan 17 Agustus 2021
Seorang pengamat politik sekaligus tamatan Dublin City University Irlandia, Gugun Gumilar ungkap pandangannya terkait Papua yang masih belum merdeka.
“Dalam situasi krisis pandemi Covid-19 ini, seharusnya manfaat pembangunan harus benar-benar dirasakan rakyat Indonesia di pinggiran, perbatasan, dan terisolasi,” kata Gugun melalui pesan WhatsApp setelah dihubungi Kampartra Post.
Tidak hanya Papua, ia juga ungkap seluruh daerah di Indonesia harus dapat segala jenis pelayanan sama rata.
“Mulai dari Aceh hingga Papua harus merasakan pelayanan pendidikan, kesehatan, sanitasi, air bersih, transportasi dan keadilan ekonomi,” ungkap Gugun.
Adapun bentuk belum berdaya dan merdekanya Papua adalah mulai dari peminggiran, diskriminasi, dan minimnya pengakuan atas kontribusi serta jasa Papua bagi Indonesia.
Baca juga: Lika-Liku Generasi Sandwich, Beban atau Kewajiban?
Gugun sebut bahwa arti kemerdekaan bagi Papua adalah dengan mendapatkan haknya sesuai Amanah UUD 1945 dan Pancasila.
Hal ini juga berlaku untuk seluruh daerah di Indonesia.
“Saya kira pemerintah perlu mengimbangi pendekatan keamanan negara dengan pendekatan keamanan manusia,” terang Gugun.
Kondisi masyarakat harus jadi yang utama, karena hal ini akan berpengaruh pada sejahtera atau tidaknya suatu daerah
“Keadaan masyarakat juga jadi hal penting dalam perihal ini. Keselamatan masyarakat yang tidak terlibat dalam konflik ini secara langsung harus menjadi yang utama,” kata Gugun.
Baca juga: Kawasan Capitol Hill Disterilisasi Gegara Ancaman Bom
Gugun beri saran terkait apa saja langkah dari segi politik untuk Papua.
“Kita perlu mendorong dialog perdamaian berbasis budaya nusantara. Membangun perdamaian di Tanah Papua perlu berdasarkan atas kearifan lokal (local wisdom),” ungkap mantan Duta Muda PBB itu.
Kepentingan bersama juga menjadi salah satu hal utama dalam rangka membenahi Papua, katanya.
“Hal utama yang sangat diperlukan untuk mewujudkannya adalah dengan membangun common ground (kesepahaman) dan kepentingan bersama bagi Papua yang lebih demokratis dan sejahtera,” Gugun menambahkan.