PBB: Temperatur Dunia Naik 2.7 C

Kampartrapost.com – Sekjen PBB mengatakan pada Selasa (26/10/2021) jika emisi gas rumah kaca menyebabkan temperatur dunia mengalami kenaikan suhu rata-rata 2,7 derajat Celcius.

Hanya beberapa hari sebelum KTT iklim COP26 di kota Glasgow, Skotlandia, Program Lingkungan PBB (UNEP) mengatakan pada hari Selasa bahwa rencana nasional untuk mengurangi polusi karbon sebesar “janji yang lemah, belum tercapai”.

“Negara-negara G20 bertanggung jawab atas 78 persen dari semua emisi sehingga mereka harus melakukan penanggulangan akan perubahan iklim ini,” kata Inger Andersen, direktur eksekutif UNEP, mengutip Al Jazeera.

“Negara-negara maju memiliki tanggungjawab khusus untuk benar-benar meningkatkan akan perubahan iklim ini. Akan tetapi sebenarnya semua negara harus melakukannya termasuk 193 negara anggota,” lanjutnya.

Baca juga: India Uji Coba Rudal Nuklir di Tengah Ketegangan dengan China

Andersen mengatakan banyak dari tindakan yang negara-negara anggota janjikan namun masih mengalami penundaan hingga 2030. Para ilmuwan juga telah memperingatkan akan sangat terlambat untuk menghentikan kerusakan terburuk akibat adanya perubahan iklim di dunia ini.

“Kita harus bertindak sekarang!” tukas Andersen.

Pemerintah akan menjadi sorotan pada konferensi COP26 minggu depan untuk memenuhi tenggat waktu dalam melakukan penanggulangan perubahan iklim tahun ini. Mereka akan berkomitmen pada janji pengurangan gas rumah kaca yang lebih ambisius.

Para ilmuan menambahkan jika tindakan ini akan membantu pencegahan bencana yang terburuk dalam mengancam planet ini. Terlebih setelah adanya  cuaca ekstrem termasuk badai super, kebakaran hutan, dan banjir semakin melanda negara-negara di seluruh dunia, bahkan peningkatan suhu global sekecil apa pun akan memperburuk situasi.

Baca juga: Dua Orang Tewas Setelah Banjir Bandang Terjang Italia

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan laporan Selasa menunjukkan dunia masih di jalur untuk bencana iklim.

“Laporan ini adalah panggilan kepada seluruh dunia. Berapa banyak yang kita butuhkan? Kesenjangan emisi adalah hasil dari kesenjangan kepemimpinan,” kata Guterres dalam konferensi pers.

“Era setengah dan janji-janji kosong harus diakhiri. Waktunya untuk menutup kesenjangan kepemimpinan harus dimulai di Glasgow,” lanjut Guterres.

UNEP mengatakan jika mereka memiliki komitmen terbaru yang akan memangkas 7,5 persen dari tingkat emisi di tahun 2030 yang pernah diprediksi sebelumnya. Hal ini di lakukan untuk menjaga kenaikan litasan temperatur bumi 1,5 derajat celcius di perlukan pengurangan 55 persen.

Laporan itu mengatakan rencana dari 49 negara yang telah membuat janji net-zero tetap tidak jelas dan tidak tercermin dalam komitmen formal mereka.

“Kami memiliki delapan tahun untuk membuat rencana, menerapkan kebijakan, menerapkannya, dan akhirnya memberikan pemotongan,” kata Andersen.

Baca juga: Aksi kekerasan terhadap warga Muslim merebak di India setelah umat Hindu di serang di Bangladesh

Berita Terkait