Penurunan Kualitas Organisasi Kampus di Masa Pandemi

KAMPARTRAPOST.COM – Pandemi terus mengusik setiap sudut kegiatan masyarakat, termasuk mahasiswa. Semenjak dikeluarkan peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang penerbitan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, banyak mahasiswa yang mengasingkan diri dari kampus menuju kampung halaman dalam jangka lama.

Hal itu membuat segala kegiatan di kampus dialihkan kepada media online dimana banyak dari mahasiswa sendiri mengeluh karena kurang efektif dan perlu adaptasi yang cukup lama. Begitu juga organisasi intra kampus yang memiliki banyak program kerja menjadi tertunda dalam menjalankannya dan bahkan ada yang fakum.

Mengingat organisasi yang banyak tersebar di berbagai kampus, tentu banyak pula adaptasi pengelolaan program kerja yang sudah dirancang sejak awal kepengurusan. Adaptasinya bisa seperti kebijakan tentang pengalihan kegiatan dari rencananya luring kepada daring.

Baca juga: Resmi, Jaringan 5G Hadir di Indonesia dengan Telkomsel Sebagai Operator Pertama

Mahasiswa yang sudah terlibat dalam organisasi kini tidak lagi banyak berdiskusi, berkomunikasi dan berkegiatan secara langsung dikarenakan sedang berada di kampung halaman masing-masing. Adapun media yang banyak digunakan untuk berdiskusi seperti zoom, google meet atau group whatssapp.

Pemaksaan adaptasi ini membuat mahasiswa berpikir lebih keras untuk menanggulangi menurunnya kualitas organisasi kampus itu sendiri. Bagaimana agar bisa memberi ketetapan terhadap keefektifan dalam organisasi meski secara online.

Membahas keefektifan organisasi berarti membahas jalannya kebijakan program kerja yang pas dan berjalan. Kualitas organisasi menurun dimasa pandemi bisa dilihat dari tidak adanya kesiapan untuk beradaptasi. Ketika setiap mahasiswa terpisah karena pulang kampung, amanah-amanah yang digenggam di kampus jadi  terkendala karena ketidaksesuaian lokasi atau tempat yang saling berjauhan.

Begitu juga dengan semangat juang pengurus yang menurun disebabkan turunnya komunikasi dan silaturahim antara sesama pengurus. Banyak contoh organisasi kampus yang menjadi fakum atau tidak melanjutkan amanahnya dalam menjalankakn program.

Baca juga: Turki Menyampaikan Peluang Ditemukannya Cadangan Gas Alam Baru di Laut Hitam

Seiring bertambahnya waktu dan pandemi belum hilang, adaptasi terus dilakukan oleh setiap organisasi kampus. Setelah ada kebijakan new normal, beberapa kampus mengizinkan organisasi berkegiatan di kampus asal tetap mematuhi protokol kesehatan. Namun hal itu tidak menjadikan organisasi berjalan lancar seperti kegiatan sebelum pandemi. Sebab tidak semua mahasiswa bisa datang ke kampus disebabkan kondisi yang terpisah. Sebagai contoh ialah mahasiswa yang tinggal di beda provinsi dengan kampus tidak menjadikan dirinya hadir secara langsung.

Bahkan sampai pada pergantian pengurus organisasi, ada yang memberi kebijakan terhadap recruitmen pengurusnya mengutamakan kehadiran di lokasi, karena beranggapan kalau secara online mengurangi kefektifan dalam berorganisasi. Inilah yang menjadi salah satu kualitas organisasi semakin menurun. Memberi kesempatan hanya pada mahasiswa yang hadir di kampus, sedangkan banyak dari mahasiwa itu sendiri berada pada lokasi yang sangat jauh sehingga menyebabkan dirinya tidak berada di lokasi karena hanya organisasi.

Selama ini banyak mahasiwa yang ikut organisasi kampus karena sembari belajar menuntut ilmu di secara luring. Namun semenjak pandemi, semua kegiatan kampus pun secara online.

Jadi adapun hal yang dapat dilakukan agar organisasi dapat efektif di tengah pandemi yakni dengan memilih sebenar-benar pemimpin dan pengurus organisasi yang amanah. Jika amanah ada pada diri di setiap pengurus, maka kegiatan organisasi lebih disemangati dalam menjalankannya. Semangat akan terus timbul meski naik turun karena kebersamaan terus menyertai melalui komunikasi yang terus berlanjut dan positif.

Baca juga: Perdana Menteri Jerman Beri Dukungan untuk Pemerintahan Israel

Berpandai-pandai dalam menghimpun anggota pengurus terutama untuk pemegang amanah ketua organisasi. Jangan sampai ada hilang komunikasi. Setidaknya menanyakan kabar sudah menjadi dasar ikatan dalam oraganisasi. Dan bisa juga melakukan kegiatan silaturahmi atau lomba secara online khusus untuk internal organisasi sendiri agar kemeriahan komunikasi dalam organisasi bisa berlanjut.

Beberapa hal lain yang perlu dilakukan ialah, pengadaptasian program kerja yang mungkin sebelumnya banyak secara langsung, kini membuka jalan pada media online atau daring. Lagipula, sekarang adalah zamannya media internet. Hampir semua khalayak telah menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Terutama mahasiswa juga sebagai kebutuhannya dalam mencari informasi, wawasan, hiburan dan sebagainya baik untuk kampus atau luar kampus. Jika kegiatan yang mengharuskan untuk turun ke lapangan, maka bisa dilakukan oleh mereka yang sedang berada di lokasi kampus saja. Jangan memaksakan untuk kehadiran yang berada jauh atau di kampung.

Sebab bisa timbul rasa kecumburuan sosial karena pengerjaan tugas kegiatan tidak secara bersama. Namun para pemimpin organisasi bisa membagi tugasnya secara efektif, baik secara online atau offline kepada seluruh anggota pengurusnya.

Membangun dan menjalin komunikasi adalah alternatif menumbuhkan rasa kekeluargaan dalam organisasi. Tidak hanya karena ada kegiatan, organisasi bisa menjalin komunikasi yang terus berlanjut tanpa ada batas waktu dan tempat, apalagi masa pandemi. layaknya persaudaraan, jika sudah dekat, tak ada lagi kesan tak enakan atau segan dalam beraktifitas bersama. Organisasi memang membantu penguatan segi sosial atau bagaimana kita berhubungan dengan sesama.

Jika pandemi adalah sebuah tantangan, maka jangan ditakutkan, tapi ditaklukkan. Dalam arti tidak menurunkan semangat dan kreatifitas dalam mengadaptasi kegiatan organisasi kampus secara bersama meski secara online. Para mahasiswa tidak seharusnya mengeluh dengan kondisinya yang masih semangat muda dan sebagai estafet penerus bangsa. Apalagi mengikuti organisasi yang memiliki tujuan positif dalam membangun kesejahteraan sesuai visi misinya masing-masing.

Baca juga: Geledah Kantor Sudin Pendidikan Jakbar & SMKN 53, Kejari Sita 3 Koper Dokumen & CPU

Masa pandemi adalah peristiwa yang memang sudah ditakdirkan pada masa sekarang. Perjuangan memang harus dilakukan dengan berbeda. Seperti motivasi yang sering disampaikan yakni, “Beda masa, beda perjuangan”.

Berita Terkait