Afghanistan, Kampartrapost.com – Pemimpin Taliban yang misterius, Haibatullah Akhundzada untuk pertama kalinya tampil di depan publik sejak kelompoknya kembali menguasai Afghanistan.
Melansir CNN, Akhundzada tampil untuk pertama kalinya ketika ia berbicara kepada para pendukungnya di Kota Kandahar.
Para pejabat Taliban mengumumkan kemunculan publik Akhundzada untuk pertama kalinya ini pada Minggu (30/10/2021) waktu setempat.
Perlu kita ketahui, Akhundzada telah menjadi pemimpin Taliban sejak tahun 2016.
Baca juga:Â PBB: Temperatur Dunia Naik 2.7 C
Akan tetapi, Akhundzada terkenal sebagai sosok yang tertutup selama masa kepemimpinannya. Berbeda dengan pejabat maupun pemimpin Taliban lainnya, Akhundzada tidak mau muncul ke publik meskipun kelompoknya berhasil menguasai Afghanistan pada Agustus lalu.
Sementara itu, Akhundzada menjadi pemimpin Taliban setelah pemimpin sebelumnya, Akhtar Mohammad Mansour terbunuh dalam sebuah serangan drone yang Amerika Serikat luncurkan di Pakistan.
Kemunculan Akhundzada di depan publik selama ini memang sangat terbatas. Ia hanya muncul sesekali dan hanya menyampaikan pesan-pesannya ketika hari besar umat Islam tiba.
Kelompok Taliban sendiri melihat sosok Akhundzada sebagai sosok tokoh spiritual ketimbang sebagai seorang komandan militer.
Baca juga:Â Aktivis Wanita Benin Suarakan Kebebasan Aborsi
Akibat sosoknya yang begitu tertutup, banyak muncul spekulasi dan rumor mengenai perannya dalam pemerintahan Taliban. Bahkan, mucul sebuah rumor yang mengatakan bahwa ia telah meninggal.
Kemunculan perdananya ini, membuat sejumlah pihak menilai jika hal tersebut demi membantah rumot tentang kematiannya.
“Semoga Allah membalas orang-orang tertidas Afghanistan yang memerangi orang kafir dan penindas selama 20 tahun,” kata Akhundzada mengutip dari DW.
“Niat saya di sini adalah berdoa untuk Anda dan Anda berdoa untuk saya,” katanya.
“Mari kita berdoa agar kita berhasil keluar dari ujian besar ini. Semoga Allah membantu kita untuk tetap kuat.”
Akhundzada menambahkan jika saat ini para pejabat Taliban sedang membangun negara Emirat Islam Afghanistan.