PM Malaysia Ajukan Bahasa Melayu Jadi Bahasa Resmi ASEAN, Simak Perbedaan Melayu Kampar dengan Malaysia

Kampartrapost.com – Negeri Jiran Malaysia uuslkan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN. Namun, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makariem menolak hal tersebut. Pasalnya, bahasa Indonesia lebih pantas menjadi bahasa kedua ASEAN.

Alasan PM Malaysia mengajukan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN adalah karena bahasa Melayu juga digunakan oleh beberapa negara lainnya di Asia Tenggara.

Seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan dan sebagian Kamboja.

“Karena di seluruh ASEAN ada banyak penutur bahasa Melayu, maka tidak ada alasan mengapa kami tidak bisa menjadikan bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN,” kata Ismail Sabri.

BACA JUGA: Kena Tipu! Warga Pekanbaru Dijanjikan Minyak Goreng Ternyata Acara Dukung Jokowi 2024

Mengutip penelitian Muhammad Takari yang berjudul Bahasa Melayu dalam Konteks MEA, bahasa Melayu merupakan bagian dari beberapa negara yang sudah disebutkan sebelumnya.

Sementara itu, hasil kesepakatan negara di Asia Tenggara bahwa bahasa Melayu terlahir dari Riau. Lantas apa perbedaan antara bahasa Melayu Riau khususnya Kampar dengan Melayu Malaysia?

Mengutip ranahriau.com, Kampar merupakan salah satu daerah di Provinsi Riau yang identik dengan sebutan Kampar Limo Koto yakni terdiri dari Kuok, Bangkinang, Air Tiris, Salo, dan Rumbio.

Daerah ini juga terkenal dengan julukan Serambi Mekkah karena masyarakatnya yang 100% beragama Islam (etnis ocu). Begitupun pakaian yang dikenakan masyarakatnya bernuansa melayu muslim.

Salah satu suku di Kampar adalah suku Ocu. Suku ini merupakan bagian dari suku yang ada dalam imperium Melayu Riau.

BACA JUGA: Warga Bangkinang Kaget Harga BBM Naik

Bahasa Ocu pun sudah menjadi bahasa sehari-hari masyarakat di sana yang sangat kental dengan Melayu.

Contohnya:

  1. Saya = awak, deyen
  2. Anda = kau
  3. Pergi = poyi
  4. Pekan = pokan
  5. Kecil = kocik/kociok
  6. Kedai = kodai
  7. Mau = mo
  8. Abang = ocu
  9. Abang lelaki tertua = onshu

Di sisi lain, bagaimana dengan bahasa Melayu Malaysia?

Berikut contohnya, mengutip penelitian Romi Firmansyah dkk yang berjudul Perbandingan Kajian Semantik Rumpun Bahasa Melayu.

  1. Awak = kamu
  2. Boleh = dapat, mampu, bisa
  3. Budak = anak
  4. Comel = lucu
  5. Cuti = liburan
  6. Kacak = tampan
  7. Seronok = menyenangkan
  8. Kereta = mobil
  9. Percuma = gratis
  10. Tewas = kalah
  11. Senang = mudah
  12. Pontianak = hantu kuntilanak
  13. Gampang = pelacur
  14. Banci = sensus

Walaupun demikian, Malaysia tak hanya menggunakan bahasa Melayu, namun juga menggunakan bahasa Inggris, Arab.

Ini akibat latar belakang sejarah Malaysia yang sebelumnya pernah menjadi negara jajahan Inggris.

Berita Terkait