Profesor di Kalimantan Diduga Lakukan Rasis

Kampartrapost.com – Pernyataan profesor di Institute Teknologi Kalimantan (ITK) di Kalimantan diduga lakukan rasis terhadap Islam.

Berawal ketika Budi Santoso Purwokartiko rektor Institute Teknologi Kalimantan (ITK) menulis unggahan di halaman Facebooknya.

Vaksin Lansia

Dia menceritakan kronologi saat mewawancarai beberapa mahasiswa yang mendaftar beasiswa LPDP untuk keluar negeri.

BACA JUGA: Tokoh Agama di Papua Berharap Hanowene Bisa Mendirikan Sekolah TK

“Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri.”

“Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa.”

“Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa. Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5% sisi kanan populasi mahasiswa,” kata Budi dalam unggahannya di Facebook.

Vaksin Lansia

Dia mengaku mahasiswa yang ia wawancarai itu juga pantas mengisi posisi di tempat kerja profesional.

“Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi, apa cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya serta nasionalisme dsb,”

“Generasi ini merupakan bonus demografi yang akan mengisi posisi di BUMN, lembaga pemerintah, dunia pendidikan, sektor wisata beberapa tahun mendatang.” lanjutnya.

Namun sayangnya, di sela-sela unggahannya itu ia diduga mengungkapkan kalimat rasis.

Dia mengatakan wanita muslimah yang menggunakan jilbab adalah berasal dari manusia gurun.

“Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara, hanya ada 2 cowok dan sisanya cewek.”

BACA JUGA: Kenapa Timbul Asumsi Orang Pintar Susah Dapat Pasangan? Berikut Alasannya

“Dari 14 ada 2 tidak hadir, jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai tidak satu pun yang menutup kepala ala manusia gurun.”

Vaksin Lansia

“Otaknya benar-benar openmind, mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa Barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi.”

Hingga kini belum ada klarifikasi dari pihak manapun termasuk dari Budi Santoso Purwokartiko sendiri terkait unggahannya itu.

Berita Terkait