Puluhan Ponsel Jurnalis dan Aktivis di El Salvador Diretas Spyware Canggih

El Salvador, Kampartrapost.com – Puluhan ponsel jurnalis dan aktivis pembela Hak Asasi Manusia (HAM) di El Salvador berkali-kali diretas dengan spyware canggih. Pengawas internet mengatakan pada Rabu (12/1/2021) jika peretasan tersebut terjadi selama satu setengah tahun belakangan.

Melansir The Associated Press, Citizen Lab Universitas Toronto mengatakan tentang penggunaan spyware Pegasus perusahaan Israel NSO Group.

Mereka juga telah mengidentifikasi operator Pegasus yang hampir secara ekslusif di El Salvador pada awal 2020.

Sementara itu, para peneliti secara yakin menghubungkan peretasan massal ini dengan pemerintah El Salvador.

Baca juga: Taiwan Tunda Misi Pelatihan F-16 Setelah Jet Terjatuh

Dalam laporan tersebut berisi tentang fokus spesifik sebuah negara dari masalah yang mungkin saja membuat hal ini terjadi.

Sofia Medina, juru bicara Presiden Nayib Bukele, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa El Salvador sama sekali tidak terkait dengan Pegasus dan juga bukan klien dari NSO Group.

Dia mengatakan pemerintah tidak memiliki lisensi untuk menggunakan perangkat lunak jenis ini.

Pemerintah sedang menyelidiki penggunaan Pegasus untuk meretas telepon di El Salvador, katanya.

Baca juga: Pertama! Ahli Bedah AS Transplantasi Jantung Babi ke Manusia

Medina mengatakan bahwa pada 23 November dia juga menerima peringatan dari Apple seperti korban lain yang mengatakan dia mungkin menjadi korban peretasan yang di sponsori negara.

Dia mengatakan menteri kehakiman dan keamanan El Salvador menerima pesan yang sama hari itu. Penyelidikan Citizen Lab tidak termasuk pejabat pemerintah, kata Medina.

NSO, yang masuk daftar hitam oleh pemerintah AS tahun lalu, mengatakan bahwa mereka menjual spyware-nya hanya kepada penegak hukum pemerintah yang sah. Serta badan-badan intelijen yang Kementerian Pertahanan Israel periksa untuk digunakan melawan teroris dan penjahat.

Baca juga: Setelah Lakukan Lockdown Ketat, China Laporkan Lonjakan Penurunan Covid-19 di Xi’an

Berita Terkait