Sebarkan Hoax, Dokter Asal Indiana Sebut Vaksin Tidak Efektif Lawan Covid-19, Berikut Faktanya!

Internasional, Kampartrapost.comBaru-baru ini, Dokter asal Indiana Amerika Serikat mendadak menjadi viral setelah video pidatonya di Mt. Vernon School Board tersebar di media sosial mencapai puluhan juta penonton.

Pidato selama 6 menit Dokter Daniel Stock kepada Mt Vernon di Fortville, Indiana pada 6 Agustus lalu pada kenyataanya penuh dengan hoax tentang virus dan vaksin Covid-19.

Dokter Stock mengklaim jika vaksin tidak efektif melawan Covid-19. Ia mengatakannya dengan percaya diri di depan para dewan Mt Vernon School Board. Namun, faktanya vaksin tetap aman dan efektif untuk mencegah adanya gejala virus yang parah dan menekan angka kematian.

Baca juga: Lagi! Setelah Telegram, Kartu Kesehatan Covid-19 Palsu Kini Dijual di Snapchat Prancis

Melansir dari Associated Press, Dokter Stock mengklaim dirinya sebagai dokter fungsional, dimana yang berfokus pada bidang pendekatan holistik untuk mengidentifikasi akar penyebab penyakit. Namun, saat wartawan AP meminta komentar akan insiden ini Dokter Stock memilih bungkam dan menolak untuk wawancara.

Dilansir dari AP, berikut Fakta dan Hoax atas klaim dalam video berdurasi 6 menit itu.

  • HOAX : Jangan repot-repot membaca sains dan kesehatan. Semua yang CDC dan dewan kesehatan negara rekomendasikan tentang Covid-19 bertentangan dengan aturan ilmu kesehatan.
  • FAKTA: Itu berkebalikan. Pada faktanya kedua badan pemerintah sangat bergantung pada sains dan ilmu kesehatan saat memberikan arahan dan rekomendasi.

Selama pandemi Covid-19 berlangsung, CDC dan pemerintah berkoordinasi memperbarui panduan kesehatan kepada masyarakat. Mereka melakukan penelitian ilmiah yang baru dengan mengetahui lebih banyak tentang virus dan penyebarannya.

“Sepanjang pandemi berlangsung, kami mengandalkan data dan sains untuk membuat rekomendasi,” kata Koordinasi Hubungan Media Kesehatan Indiana, megan Wade-Texter.

  • HOAX: Covid-19 dan semua virus pernapasan menyebar melalui partikel aerosol, yang cukup kecil untuk memasuki masker dalam bentuk apapun. Masker tidak berguna untuk mencegah Covid-19.
  • FAKTA: Ini menyesatkan. Memang benar bahwa Covid-19 dapat menyebar dengan hanya menghirup partikel kecil yang mengandung virus, akan tetapi ia salah jika mengklaim masker tidak berguna untuk mencegah virus.

“Tentu saja masker melindungi dari aerosol,” kata Joe-Luis Jimenes, Pakar aerosol dan profesor kimia di University of Colorado.

Jiminez menegaskan meskipun masker berkualitas tinggi dan memiliki banyak lapis lebih baik mecegah aerosol. Akan tetapi, masker biasa dan berkualitas rendah juga menawarkan perlindungan terhadap aerosol ini.

Baca juga: Diduga Jadi Penghianat, Rusia Tangkap Ilmuan Rudal Hipersonik
  • HOAX: Lonjakan infeksi Covid-19 musim panas ini disebabkan oleh peningkatan virus yang dimeditasi antibodi.
  • FAKTA: Tidak ada bukti untuk ini. Para ahli mengkonfirmasi jika fenomena peningkatan virus yang dimeditasi antibodi tidak terjadi dengan vaksin Covid-19.

“Ini salah. Dalam corona virus SARS, tidak ada yang menunjukkan seperti itu,” kata Dr. Raul Andino-Pavlovsky, Profesor mikrobiologi dan imunologi di Universitas California San Francisco. “Tidak ada kasus jika vaksin virus corona dapat meningkatkan penyakit.”

  • HOAX: Tidak ada vaksin yang mencegah anda terinfeksi virus corona. Anda terinfeksi, anda menumpahkan pantogen.
  • FAKTA: Ini tidak benar. Contoh klasik vaksin yang dapat mencegah infeksi adalah vaksin polio oral, menurut Andino-Pavlovsky. Vaksin HPV, pneumokokus dan meningkokus juga mencegah infeksi.

Memang benar jika beberapa vaksin tidak sepenuhnya menghilangkan kemungkinan terinfeksi. Namun, vaksin Covid-19 sangat efektif untuk mencegah penyakit parah dan rawat inap.

Andino-Pavlovsky mengatakan jika vaksin Covid-19 aman, efektif dan akan terus ditingkatkan.

  • HOAX: Vaksin tidak lagi berguna untuk orang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19.
  • FAKTA: Ini salah. Vaksin memberikan dorongan kekebalan tubuh yang berguna meskipun telah pulih dari penyakit, kata para ahli medis. Sebuah studi DCD baru-baru ini menunjukkan bahwa orang yang sudah pernah terinfeksi dan mengabaikan vaksin memungkinkan dua kali lebih cepat terinfeksi kembali.

“Sangat jelas jika anda telah terinfeksi, anda dapat terinfeksi kembali olehvirus SARS-CoV-2,” kata Antonio-Pavlovsky. “Virus Coovid-19 memiliki cara untuk memanipulasi sistem kekebalan tubuh anda dan itulah mengapa sangat berhasil menghasilkan pandemi yang sedang kita hadapi.”

Baca juga: Covid-19: Gerakan ‘Pasar Gratis’ oleh anak muda, ‘Bukan ajang mengharap surga, ini protes’

Berita Terkait