Sebut Seperti Gengster, Korea Utara Sebut Sanksi AS Tuai Banyak Provokasi

Korea Utara, Kampartrapost.com – Pada Jumat (14/1/2021) media pemerintahan melaporkan jika Korea Utara mengatakan jika uji coba misilinya sebagai hak sahnya untuk membela diri. Ia juga mengatakan jika Amerika Serikat (AS) sengaja memprovokasi dengan menjatuhkan sanksi baru.

Melansir Reuters, pengembangan senjata Korea Utara belakangan ini merupakan upaya dalam memoderenisasi pertahanan nasionalnya.

Juru bicara kementrian luar negeri Korea Utara mengatakan tidak menargetkan negara tertentu atau sengaja membahayakan keamanan negara tetangga.

“Tuduhan AS atas penggunaan hak pembelaan diri DPRK yang sah adalah provokasi yang jelas dan logika seperti gangster,” kata pernyataan itu. DPRK adalah inisial nama resmi Korea Utara.

Baca juga: Pengangguran di AS Kian Meningkat Mencapai 230.000

Pernyataan itu pun menuai reaksi yang nantinya akan lebih kuat. Namun hal ini tentunya jika Amerika Serikat (AS) mengambil sifat konfrontatif kepada Korea Utara.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Rabu memberlakukan sanksi pertamanya atas program senjata Korea Utara menyusul serangkaian peluncuran rudal Korea Utara, termasuk dua sejak pekan lalu.

Ia juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap beberapa individu dan entitas Korea Utara yang dituduh melanggar resolusi dewan keamanan. Serta yang melarang pengembangan rudal dan senjata nuklir Korea Utara.

Korea Utara mengatakan senjata baru-baru ini adalah “rudal hipersonik” yang akan meningkatkan kekuatan militer strategisnya.

Baca juga: Puluhan Ponsel Jurnalis dan Aktivis di El Salvador Diretas Spyware Canggih

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa mereka tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara. Mereka juga bersedia untuk terlibat dalam pembicaraan tanpa prasyarat, tetapi itu sangat tidak stabil.

Kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan bahwa sementara Washington mungkin berbicara tentang diplomasi dan dialog. Jika tindakannya menunjukkan sikap tenang meskipun lockdown masih mencekik Korea Utara.

“AS sengaja meningkatkan situasi bahkan dengan aktivasi sanksi independen, tidak puas dengan merujuk aktivitas DPRK yang adil ke Dewan Keamanan PBB,” kata pernyataan itu.

Baca juga: Pertama! Ahli Bedah AS Transplantasi Jantung Babi ke Manusia

Berita Terkait