Sebut Twitter Berafilasi Dengan Negara, Presiden Serbia : Saya Trump di Dunia Lain

Serbia, Kampartrapost.comPresiden Serbia, Aleksandar Vučić mengecam Twitter. Ia menyebut jika platform Twitter sebagai media yang telah berafilasi dengan negara.

Vučić mengatakan jika langkah untuk memberi label platform Twitter ini sebagai bentuk protesnya atas salah satu organisai media yang ada di Serbia telah mengalami penyensoran yang cukup ketat.

Melansir dari Euro News, jika Vučić telah menantang platfom media sosial terbesar di dunia tersebut untuk menutup akunnya sendiri di platform tersebut. Ia bahkan mengatakan ketidaksabarannya atas tindakan penutupan akun dari Twitter ini.

“Saya sangat tidak sabar menunggu mereka menutup aku Twitter saya. Sehingga saya menjadi Trump lain di dunia,” kata Vučić.

Baca juga: Pandemi Semakin Mencekik Sydney, Lockdown Melbourne Diperpanjang

Ia terus mengatakan jika platform Twitter telah bekerja sama dengan afilasi negara. Ia bahkan secara terang-terangan menyebutnya sebagai Trump lain di dunia ini. Twitter telah menghapus akun mantan Presiden Amerika Serikat Donal Trump pada bulan Januari. Penyebab dari penutupan akun mantan Presiden AS tersebut karena telah melakukan penghasutan terkait pemberontakan mematikan di gedung Capitol.

Sementara itu, saat ini banyak platform media sosial yang juga telah memindahkan labelnya ke media yang berafilasi dengan negara. Ini bisa saja definisikan sebagai outlet yang mana negara memiliki kontrol yang cukup kuat. Atas konteneditorial melalui sumber daya keuangan, tekanan politik langsung atau kontrol atas prooduksi dan distribusi.

Twitter mengatakan jika platform mereka memang telah menempatkan label semacam itu di beberapa negara termasuk AS, Cina, Prancis, Rusia, Jerman, Italia, Arab Saudi, jepang, Spanyol, Turki dan Uni Emirat Arab.

Baca juga: Pandemi Semakin Mencekik Sydney, Lockdown Melbourne Diperpanjang

Bahkan lebih dari sepuluh surat kabar dan stasiun TV yang terkenal di Serbia. Sekarang menjadi atau telah berafilasi dengan negara, begitulah label mereka di Twitter.

“Twitter pun tidak akan merekomendasikan atau memperkuat akun media sosial yang berafilasi dengan negara atau tweet mereka kepada pengguna,” kata perusahaan tersebut.

Media pro-pemerintah Serbia, termasuk TV pemerintah secara teratur mengkritik media independen di negara tersebut. Mereka mengklaim jika mereka telah di bawah kendali pemerintah oposisi korup atau kedutaan besar barat.

Vučić yang telah berhasil seluruh lanskap media Serbia sejak ia berkuasa selama 10 tahun.

Baca juga: Taliban berjanji hak-hak perempuan Afghanistan akan dilindungi dalam hukum syariah Islam

Berita Terkait