Kampartrapost.com – Kabar gembira untuk warga Riau. Konstruksi jalan tol Pekanbaru-Bangkinang dengan panjang 40 km direncanakan akan selesai pada akhir Desember 2021.
Berdasarkan keterangan resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementrian PUPR pada Rabu (27/10/2021), sampai sekarang laju konstruksi ruas tol telah capai angka 75%.
Untuk progres rencana Gate to Gate (Exit Tol Desa Sungai Pinang-Exit Tol Bangkinang) sudah hampir rampung, yaitu 92%.
Sekretaris BPTJ Triono Junoasmono ungkap bahwa ia dan pihaknya tengah berusaha agar Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang dapat digunakan pada akhir tahun.
Baca juga: Jelang Libur Natal, Pemerintah Siapkan Pengendalian Mobilitas Masyarakat
“Kita sedang upayakan akhir tahun ini Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang dapat beroperasi,” kata Triono.
Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang sendiri adalah paruhan dari koridor penghubung jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Tol kedua untuk Provinsi Riau tersebut akan jadi penghubung antara Riau daratan dan Sumatera Barat.
Hal itu diharapkan mampu perlancar logistik serta kurangi waktu tempuh untuk perjalanan antarwilayah.
Baca juga: Ingin Polisi Dicintai, Kapolri: Karena Polri Melindungi dan Mengayomi Masyarakat
Tol penghubung dua daerah tersebut adalah seksi 6 dari ruas tol Pekanbaru-Padang yang melebar sepanjang 254 km.
Ada juga seksi lain yang di antaranya seksi 1 Padang-Sicincin dengan panjang 36,15 km dan seksi 2 yaitu Sicincin-Bukittinggi dengan panjang 38 km.
Serta seksi 3 Bukittinggi Payakumbuh dengan panjang 34 km dan seksi 4 Payakumbuh-Pangkalan sepanjang 58 km.
Informasi lebih lanjut, pembangunan jalan bebas hambatan ini telah mengaplikasikan Teknologi Building Information Modelling (BIM) dari tahap perencanaan sampai tahap konstruksi.
Baca juga: 3 Konglomerat RI yang Hartanya Melesat dan Amblas Paling Banyak Hari Ini
Pembangunannya juga jadi bagian dari tol pertama yang pakai teknologi tersebut.
Teknologi BIM sendiri bisa difungsikan untuk hitung segi volume pekerjaan, biaya, serta jadwal pelaksanaan supaya proyek rampung tepat waktu.
Para pengusaha tanah air ikut serta dalam memberikan wujud nyata untuk nilai tambah, seperti jadi bagian vendor, supplier, dan sub-kontraktor.