India, Kampartrapost.com – Twitter kembali membuka blokir akun Twitter pemimpin partai oposisi utama India pada Sabtu (14/8/2021). Sehari setelah menangguhkan akun Twitter tersebut atas dugaan cuitan tentang pemerkosaan dan pembunuhan perempuan berusia sembilan tahun.
Akun Rahul Gandhi, pemimpin partai oposisi utama India, memiliki 19,5 juta pengikut. Twitter menangguhkan akun Gandhi. Setelah ia memposting foto dirinya bersama orang tua korban si Gadis. Ia mengatakan jika keluarga itu pantas mendapatkan keadilan.
Melansir dari Reuters, Twitter telah membuka Akun Twitter Gandhi telah kembali oleh pihak Twitter. Setelah meninjaucpengajuan persetujuan resmi Gandhi dari orang-orang yang terdapat di dalam foto. Namun, Twitter mengatakan dalam sebuah kiriman email, jika mereka masih menahan tweet tersebut di India.
Akan tetapi tweet tersebut masih tersedia secara global. Twitter menahan tweet tersebut di India karena berdasarkan undang-undang di India yang berkaitan dengan perlindungan identitas anak-anak dan korban kekeradan seksual.
Baca juga:Â Sebarkan Hoax, Dokter Asal Indiana Sebut Vaksin Tidak Efektif Lawan Covid-19, Berikut Faktanya!
Juru bicara Kongres Randeep Surjewala telah mengkonfirmasi pemulihan akun dan mengatakan jika partai oposisi utama akan terus berjuang terus menghadapi diskriminasi.
Gandhi juga sempat mengkritik Twitter atas penangguhan akun Twitternya pada 13 Agustus 2021. Ia mengkritik jika Twitter termasuk platform yang memainkan politik partisan.
“Ini adalah salah satu serangan terhadap struktur demokrasi negara. Jelas sekarang bahwa Twitter bukan platform yang netral dan objektif. Itu sesuatu yang mendengarkan apa yang dikatakan pemerintah ini,” tulis gandi pada cuitan Twitternya.
Seorang juru bicara Twitter kemudian mengatakan dengan tegas jika aturan platform sangat menegakkan dengan bijaksana dan tidak memihak.
“Tujuan kami adalah selalu melimdungi privasi dan keamanan individu,” ujar juru bicara Twitter.
Baca juga:Â Sertifikat vaksin jadi ‘kartu sakti’ ke mal hingga transportasi umum, disebut ‘bentuk ketidakadilan sosial’ bagi warga yang tidak bisa divaksinasi
Kun beberapa pemimpin kongress lainya juga mendapatkan penangguhan karena telah memposting gambar yang sama di akun Twitter mereka.
Selama berbulan-bulan ini, Twitter sering berseteru dengan pemerintah karena tidak mematuhi aturan TI baru India. Mereka pun mempekerjakan seorang petugas kepatuhan pada bulan Mei. Pembentukan staf kepatuhan ini bertujuan untuk mengatur konten di media sosial khususnya platform Twitter ini.