Sejak 2013, Usulan Pagar Keamanan SDN 001 Gunung Sahilan Belum Mendapat Tanggapan

Kampartrapost – Sekolah Dasar Negeri 001 Gunung Sahilan masih menantikan pembangunan pagar keamanan sekolah dari lalu lintas jalan umum.

Meskipun telah diajukan sejak tahun 2013, hingga kini usulan tersebut belum kunjung digubris pemerintah daerah Kabupaten Kampar.

Kepala SDN 001 Nazaruddin, mengungkapkan bahwa mereka telah beberapa kali mengajukan usulan terkait pembangunan pagar kepada pemerintah daerah dan pihak lain, tetapi belum mendapatkan tanggapan.

“Kami sudah lama mengusulkan pembangunan pagar ini, namun sampai hari ini tidak digubris bahkan usulan kami dianggap tidak penting apalagi mau direalisasikan,” katanya, Kamis.

Klik untuk melihat konten Kampartrapost lainnya

Dia menyampaikan bahwa SD ini merupakan sekolah tertua di Gunung Sahilan yang telah berdiri sejak tahun 1980.

“Setiap kali kami usulkan, selalu saja dianggap tidak penting, padahal usulan ini sudah dimasukkan ke dalam data Dapodik,” katanya.

Ia mengungkap, pagar itu sangat penting mengingat di antara bangunan sekolah yang ada, terdapat pembatas jalan umum yang dilewati kendaraan warga yang ada di sekitar sekolah.

“Kami sangat khawatir anak-anak yang sekolah di sini celaka karena lalu lintas kendaraan berada di tengah-tengah sekolah,” ujarnya.

Ia menegaskan jika ditanyai mana yang lebih penting antara gedung belajar dengan pagar maka yang sangat prioritas adalah bangunan pagar agar murid-murid yang sekolah aman dari gangguan kendaraan umum yang melintas.

Dari tanah seluas 5000 meter persegi ini, diperlukan sekitar 350 meter persegi luas bangunan pagar untuk menutupi jalan keluar masuk dari depan dan belakang sekolah ini.

Dia menyatakan bahwa surat izin penutupan jalan sudah diterbitkan, tetapi hal itu tidak menawarkan solusi yang aman karena masih sering dilalui oleh warga, meskipun jalan pengganti telah tersedia.

Nazaruddin juga menyatakan bahwa di sekolah yang ia pimpin, terdapat kekurangan satu ruang kelas untuk menampung tujuh kelas, sedangkan yang tersedia hanya enam ruang kelas untuk 180 murid.

Di sekolah ini, terdapat sembilan pengajar, dengan salah satunya berstatus ASN.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kampar, Aidil yang dimintai tanggapan, ia menyatakan akan mengevaluasi dan meninjau keadaan sekolah tersebut.

Ia mengatakan bahwa usulan pembangunan harus masuk dalam data dapodik.

Berita Terkait