Sejarah Berdirinya Universitas Indonesia

Kampartrapost.com – Universitas Indonesia merupakan salah satu universitas internasional yang diakui universitas terkemuka di Asia.

Kampus ini berdiri pada tahun 1849. UI juga salah satu universitas tertua di Asia dan berkelanjutan tumbuh menjadi pusat multikultural yang canggih dan modern.

Universitas Indonesia memiliki tujuan untuk menjadi universitas yang mencapai tingkat terbaik dalam penemuan, pengembangan, penyebarluasan ilmu pengetahuan melalui komunitas-komunitas strategis, baik ditingkat regional maupun global.

Sebagai salah satu universitas terpecaya dalam melakukan penelitian di Asia, UI berusaha melakukan penemuan-penemuan akademik dan kegiatan penelitian yang progresif. Hal ini dapat dicapai dengan mengandalkan sejumlah program-program ilmiah dalam bidang teknik, humaniora, serta ilmu pengetahuan alam dan ilmu sosial.

Dewasa ini, sekitar 400.000 lebih lulusan UI di dunia lapangan kerja berada posisi kuat menduduki berbagai jabatan layanan publik, baik nasional maupun internasional.

Baca juga: Akun Media Sosial Pengurus BEM UI Diretas Usai Kritik Jokowi

Penelitian-penelitian dan penerbitan-penerbitan UI banyak yang istimewa, sehingga banyak universitas luar negeri yang ingin mengajak kerjasama. Univerisitas yang mengajak kerjasama antara lain, Washington University, Tokyo University, Erasmus University, Kyoto University, Pekign University, Tsinghua University, Australian National University, dan Nantional University of Singapore.

Sejarah Universitas Indonesia

Pada masa kolonial Belanda, Universitas Indonesia didirikan oleh Gubernur kolonial Belanda pada tahun 1849, dan pada Januari 1851 lembaga ini diberi nama Dokter Djawa School (Sekolah Dokter Jawa).

Akhir abad ke-19, tepatnya tahun 1898, nama lembaga ini diubah lagi menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (Sekolah Kedokteran bagi Dokter Pribumi) atau STOVIA.

Selama hampir 75 tahun berikutnya, STOVIA berfungsi sebagai sekolah kedokteran terpandang di Indonesia sebelum ditutup tahun 1927.

Sekolah Kedokteran ini bersamaan berdiri dengan sekolah tinggi lain di kota-kota Indonesia, yaitu Technische Hoogeschool te Bandoeng (Fakultas Teknik) tahun 1920 di Bandung, Recht Hoogeschool (Fakultas Hukum) tahun 1924 di Batavia, Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte (Fakultas Sastra dan Humaniora) di Batavia tahun 1940, dan Faculteit van Landbouwwetenchaap (Fakultas Pertanian) di Bogor tahun 1941.

Kelima sekolah tinggi tersebut adalah kerangka dasar dibentuknya Nood-Universiteit (Universitas Darurat) pada tahun 1946.

Pasca Kemerdekaan (1947-1960an)

Nood-universiteit kembali pada tahun 1947 dan kembali berganti nama menjadi Universiteit van Indonesie, poisinya berada di jantung kota Jakarta.

Pada tahun 1950, Universiteit van Indonesie akhirnya diubah menjadi Universitas Indonesia. Tahun 1963, Univesitas Indonesia memiliki 13 fakultas yang seluruhnya dikelola di Jakarta.

Fakultas-fakultas tersebut yaitu Kedokteran, Kedokteran Gigi, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sastra, Hukum, Ekonomi, dan Teknik. Selebihnya adalah Fakultas Psikologi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Komputer, dan Ilmu Keperawatan.

Pasca Kemerdekaan 1970an – Sekarang

Universitas Indonesia pada tahun 1970-an hingga 1980-an memiliki tiga kampus yang berada di Salemba, Pengangsaan Timur, dan Rawamangun.

Sebuah kampus baru dibangun pada tahun 1987 yang posisinya berada di Depok dengan luas tanah 320 hektar.

Sejak tahun 2000, Universitas Indonesia menjadi salah satu dari universitas lain yang berstatus Badan Hukum Milik Negara di Indonesia (BUMN).

Berubahnya status UI memberi dampak baik bagi universitas ini. Yaitu otonomi yang lebih besar dalam pengembangan bidang akademik dan dalam pengelolaan keuangan yang memungkinkan UI berkembang menjadi universitas kelas dunia.

Baca juga: Indonesia Kembali Kirim 2000 Tabung Oksigen ke India

Berita Terkait