Sembilan Orang Tewas dalam Aksi Penembakan di Sekolah Rusia, Pelaku: ‘Aku seperti Tuhan’

RUSIA, KAMPARTRAPOST.COM – Seorang remaja telah ditahan oleh pasukan keamanan setelah melakukan aksi penembakan brutal di sebuah sekolah lokal di kota Kazan, Rusia pada Selasa pagi (12/05/2021). Serangan ini menewaskan sedikitnya sembilan orang dan lebih dari puluhan orang luka-luka.

Dikutip dari RT News, tersangka yang bernama Ilnaz Galyaviev itu berumur 19 tahun. Ia merupakan alumni di sekolah tempat ia melakukan aksi jahatnya tersebut.

Setelah melancarkan aksinya, si pelaku kemudian melanjutkan kegiatan belajarnya di universitas manajemen TISBI terdekat. Namun, juru bicara perguruan tinggi tersebut mengatakan kepada RBC Moskow bahwa si pelaku sebenarnya telah dikeluarkan karena telah gagal dalam memenuhi tuntutan studinya.

Baca juga: Israel Meluncurkan Serangan Udara, 9 anak 11 warga sipil lainnya gugur

Sebelum terjadinya penembakan, si pelaku mengunggah sebuah postingan dimana ia mengatakan akan membunuh banyak orang sebelum mengakhiri hidupnya sendiri. Ia mengunggah sebuah foto selfie sambil mengenakan pakaian rompi tempur dan penutup wajah. Postingannya juga dihiasi dengan kata ‘Bog’, atau ‘Tuhan’ dalam bahasa Rusia.

Si pelaku Galyaviev dilaporkan juga telah membuat akun di layanan Telegram dan menyampaikan pesan bahwa dirinya mengaku “Saya seperti Tuhan”.

Akun yang dibuatnya juga berisi pesan dimana ia mengatakan bahwa penduduk dunia adalah ‘budak’ nya, dan harus saling membunuh sebelum ia akhirnya bunuh diri. Dia menambahkan bahwa seharusnya tidak ada makhluk hidup yang tersisa di dunia, dan bahwa hidup adalah “kesalahan alam semesta“.

Berdasarkan laporan saksi mata, pada saat itu terdengar ledakan dan tembakan yang bersumber dari sekolah.

Empat anak laki-laki dan tiga perempuan menjadi korban, kata Rustam Minnikhanov, kepala republik Tatarstan di mana Kazan adalah ibu kotanya.

Baca juga: Mahasiswa UIN Imam Bonjol Asal Thailand Jualan Takjil Karena Tak Bisa Mudik

Rustam mengatakan bahwa anak-anak itu sedang duduk di bangku kelas delapan.

Seorang guru dan pegawai sekolah lainnya juga tewas.

Berdasarkan informasi yang diberikan pihak berwenang, setidaknya ada 21 orang lainnya yang dirawat di rumah sakit dengan luka, di dalamnya termasuk 18 anak-anak. Enam dilaporkan dalam perawatan intensif.

Pihak kampus tempat pelaku belajar menjelaskan bahwa si pelaku Galyaviev merupakan siswa yang pendiam dan tak agresif selama masa studinya. Dia selalu datang dengan pakaian rapi dan selalu menunjukkan sifat damai. Ia juga selalu menghormati para guru.  

Namun ternyata remaja itu rupanya berhenti menghadiri kelas semenjak bulan Januari dan memutuskan hubungan dengan profesor tutornya.

Baca juga: Rusia: AS Kembangkan Rencana Senjata Biologis Individual

Ayah si pelaku juga mengatakan bahwa putranya “tidak pernah mengungkapkan atau menunjukkan pikiran atau ide yang buruk”.

Rustam Minnikhanov, presiden wilayah mayoritas Muslim Rusia di Tatarstan, mengatakan bahwa si pelaku Galyaviev terdaftar secara resmi sebagai pemilik senjata api.

Pada Selasa malam (12/05/2021), juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan perintah untuk memulai tinjauan darurat terhadap undang-undang pengendalian senjata.

Berita Terkait