Soal Bosan Bermasker, Bukti Pemimpin Tak Didengar

Padang, Kampartrapost.comSoal Sumbar masuk tiga besar tidak taat Prokes, bukti pemimpin gagal mengimbau dan mengajak, agar rakyat mematuhi protokol kesehatan. Soal orang bosan bermasker, itu bukan pernyataan seorang pemimpin.

Demikian dikatakan Akademisi Komunikasi Massa UIN Imam Bonjol Padang, Dr. Abdullah Khusairi, ketika diminta komentarnya seputar orang bosan bermasker.

“Komentar gubernur mungkin ada benarnya, tetapi sebagai pemimpin tak tepat berkomentar begitu mengatasnamakan masyarakat. Seperti mengelak kenyataan atas kegagalan pemerintah daerah dalam menangani pandemi,” jawab Khusairi.

Baca juga: Pemprov Riau Lakukan Penghapusan Denda Keterlambatan Pajak

Ia menyayangkan, pernyataan tersebut seakan-akan gubernur pasrah, padahal semua ini berada di pundak gubernur.

“Apakah mewakili isi hati 5,5 juta masyarakat Sumbar. Saya kira tidak, atau gubernur yang sudah bosan bermasker?”

Pernyataan pemimpin itu semestinya, menyejukkan, memberi harapan, menguatkan, berempati

“Kita kasihan sama nakes. Sama keluarga korban, orang terpapar. Mari kita sama-sama menjaga diri.”

Baca juga: Cerita Ramadhan Mahasiswa asal Kampar di Negeri Dua Nil, Sudan

Khusairi mengatakan supaya ada persamaan persepsi tentang Covid-19, maka membutuhkan sosialisasi dan edukasi.

“Pemahaman yang sama atas bahaya covid hanya bisa dicapai apabila masyarakat secara bersama diberi edukasi. Seperti sosialisasi KPU hari ke TPS, masif dan intensitas tinggi, bukan hanya laporan berapa korban setiap hari. Dengarlah jerit para nakes,” tutup Khusairi.

Baca juga: Begini Cara Tetap Sehat di Tengah Pandemi Covid-19

Berita Terkait