Sungai Hijau; Objek Wisata Sungai Termasyhur di Kampar

Kampar, Kampartrapost.com – Sungai Hijau adalah sebuah aliran sungai kecil, saking kecilnya masyarakat setempat mengatakannya sebagai “parit yang dimodifikasi menjadi sungai”. Air yang mengalirinya sangat jernih. Di dasarnya dihiasi batu-batu berukuran sedang dan kecil.

Di sela-sela batu dan tepian sungai terdapat tumpukan rumput air dan lumut hijau. Di sepanjang aliran sungai juga terdapat banyak pohon hijau yang bersanding. Air jernih, pohon, rumput dan lumut hijau yang berdampingan dengan batu putih membuat warna hijau dipantulkan dengan indah ke arah mata pengunjung. Warna hijau yang jelas tampak di aliran sungai inilah yang membuatnya dinamai dengan “Sungai Hijau”.

Sungai Hijau; Objek Wisata Sungai Termasyhur di Kampar
Jalan raya menuju Kawasan Wisata Sungai Hijau

Cara Menuju Sungai Hijau

Sungai Hijau terletak di Desa Salo, Kecamatan Salo, Kampar, Riau. Sungai ini terletak di sela-sela perkebunan getah masyarakat sekitar. Dari pusat kota Bangkinang, Sungai Hijau dapat ditempuh dalam jangka waktu 15 menit. Jalan menuju ke sana sudah dilewati jalan beraspal. Akan tetapi ketika sampai di setiap persimpangan pintu masuk, jalannya masih belum beraspal, namun masih bisa dilewati dengan nyaman.

Sungai Hijau; Objek Wisata Sungai Termasyhur di Kampar
Jalan masuk menuju Sungai Hijau pintu 3, 4, 5, 6, dan 7

Sungai Hijau terdiri dari beberapa pintu berbeda. Setiap pintu dimiliki oleh pemilik kebun yang berbeda pula. Namun harga tiket masuk relatif sama, yakni Rp. 10.000 untuk satu kendaraan roda dua dan Rp. 15.000 untuk satu kendaraan roda empat. Hingga saat ini, ada 7 pintu masuk. Pintu masuk nomor 7 merupakan tempat dimana hulu sungai kecil ini berada. Tempatnya lebih jauh masuk ke dalam arah hutan dan perkebunan getah.

Baca juga: 4 Fakta Sosok Leani Ratri Oktila, Pebulutangkis Kampar

Sedangkan pintu masuk nomor 1 ialah area sungai yang terletak di bagian depan, atau yang lebih dekat ke jalan raya atau. Titik sungai bagian ini memiliki aliran air yang lebih besar dan dalam.

Sejauh ini, titik terdalam dari Sungai Hijau tidak lebih dari 3 meter, dan itu pun hanya terdapat di beberapa titik yang masih bisa dihitung jari. Di sisi lain, titik paling dangkal dari sungai ini tidak kurang dari 30 cm.

Kemasyhuran Sungai Hijau

Nama sungai hijau telah dikenal oleh banyak orang di seantero Provinsi Riau. Tak sedikit orang yang datang dari luar kota seperti Pekanbaru, Dumai, Siak, Pasir Pengaraian, dan sebagainya. Bahkan, pengunjung dari provinsi tetangga pun terpikat dengan keindahan Sungai Hijau dan mengunjunginya meskipun provinsinya dikenal dengan objek pariwisata alam yang tak kalah indah.

Maulina Fita, seorang pengunjung Sungai Hijau asal Pekanbaru mengaku sungai yang terletak di Kampar ini menjadi tempat yang tepat untuk menghibur diri dari hiruk pikuk kota.

“Karena ingin mencari suasana baru, bosan ke mall terus, capek ke coffee shop melulu, ingin menyegarkan diri sejenak dengan datang ke alam terbuka yang bisa bikin diri lebih merasa baru”, ujar Fita saat ditanyakan perihal alasannya mengunjungi Sungai Hijau jauh-jauh dari Pekanbaru.

Keindahan Sungai Hijau

Tak sukar diakui, Sungai Hijau menyajikan keindahan dan kenikmatan alam yang dapat memanjakan setiap pengunjung yang mendatanginya. Sebelum sampai ke Sungai Hijau, pengunjung telah dimanjakan dengan penampakan pepohonan hijau dan bukit-bukit yang berjejer indah.

Sungai Hijau; Objek Wisata Sungai Termasyhur di Kampar
Pemandangan dari salah satu bukit dimana terdapat jalan menuju Sungai Hijau

Ketika memasuki kompleks sungai, pengunjung sudah dapat melihat warna hijau air dari kejauhan. Irfan, seorang penjaga warung yang telah berjualan di Sungai Hijau hampir 10 tahun lamanya, sempat diwawancarai oleh Jurnalis Kampartra Post dan. Di saat ditanyakan perihal asal usul warna hijau yang terdapat di sungai ini, Irfan menjelaskan bahwa ada 3 versi jawaban dari pertanyaan ini.

Baca juga: Theo Samuel Pasaribu, Anak Muda Kampar yang Pernah Ikut Audisi X Factor Indonesia

Pertama, jawaban versi ilmiah. Irfan menceritakan bahwa sebelumnya para peneliti, atau orang yang ia sebut sebagai “orang yang mempelajari bidang keilmuan terkait sungai”, pernah datang dan melakukan riset di Sungai Hijau.

“Mereka (peneliti) kemudian menjelaskan bahwa warna hijau di sungai ini ialah akibat batu-batu/kerikil putih dan pasir-pasir bersih di dasar sungai yang memantulkan warna hijau pepohonan di atasnya. Ditambah lagi air sungai ini sangat jernih sehingga mempermudah terjadinya pemantulan warna tersebut”, jelas Irfan.

Apa yang dijelaskan oleh Irfan memang diakui betul adanya oleh para pengunjung. Salah satunya ialah Fita yang mengakui bahwa Sungai Hijau memang menyimpan banyak kenikmatan dan keindahan alam yang bukan main-main.

“Airnya dingin, banyak bebatuan di dalam sungainya, saya sangat suka suasana di sana”, ujar Fita.

Sungai Hijau; Objek Wisata Sungai Termasyhur di Kampar
Sungai Hijau dan kejernihan airnya. Foto: Wijatnika Ika

Jawaban versi kedua sedikit berbau mistis. Irfan bercerita bahwa para penerawang yang pernah mengunjungi Sungai Hijau mengaku kalau mereka melihat batu ‘Giok’ di dasar sungai. Batu Giok adalah batu mineral, banyak digunakan di beberapa kebudayaan daerah sebagai perhiasan dan ornamen.

Baca juga: Ini Penjelasan Seniman Riau Tentang Mural yang Sedang Viral

Sebagian besar batu Giok dikenal karena varietas warna hijaunya. Para penerawang menyebutkan bahwa batu Giok inilah yang menjadi penyebab adanya warna hijau di sungai ini. Bagi para pecinta batu hias, sangat disayangkan bahwa batu ini tidak bisa diambil dan ditemukan oleh siapa pun, kata Irfan yang menjelaskan argumen si penerawang.

Jawaban yang ketiga berlandaskan kepercayaan masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berkeyakinan bahwa air Sungai Hijau berwarna hijau tanpa pengaruh apa pun. Dalam Bahasa gaul kini, “Sungai Hijau memang hijau dari sana nya”.

“Pernah suatu ketika ada orang yang ingin membuktikan kehijauan Sungai Hijau ini. Maka kami suruh dia membawa jerigen besar, kemudian coba ambil air dari Sungai Hijau tersebut. Lalu kami menyuruhnya pergi sejauh mungkin, ke tempat yang tidak terdapat pepohonan hijau maupun ruangan hijau. Meskipun begitu, air dari Sungai Hijau tersebut masih tetap Hijau!”, cerita Irfan dengan sangat bersemangat.

Manfaat Sungai Hijau Bagi Perekonomian

Sungai Hijau menjadi ladang berkah bagi masyarakat sekitar. Berdasarkan penelitian Winda Rahmah di tahun 2016, Sungai Hijau memberikan 3 jenis dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar, yakni, peningkatan pendapatan penduduk, peningkatan lapangan pekerjaan, dan penurunan angka pengangguran.

Keberadaan Sungai Hijau membuat masyarakat sekitar memiliki tempat baru untuk berjualan. Tak hanya itu, Sungai Hijau yang ramai dikunjungi banyak orang baik itu dari daerah sekitar atau luar kota membuat dagangan mereka laris manis.

Baca juga: Ayah Leani Ratri Oktila Sukses Antarkan Anak-anaknya Jadi Atlet Badminton Profesional

Irfan, pedagang setempat, menjelaskan bahwasanya para pengunjung menyukai hidangan mie instan yang diseduh hangat. Maklum saja, air sejuk Sungai Hijau membuat para pengunjung itu merasa lapar dan membutuhkan sesuatu yang hangat untuk dikonsumsi.

Selain menjual dagangan seperti makanan dan minuman, masyarakat setempat yang mengelola lokasi wisata ini juga membuka jasa sewa gubuk. Gubuk-gubuk tersebut berbentuk sederhana, namun nyaman dipakai oleh pengunjung untuk duduk ‘baselo’. Gubuk ini disewakan seharga Rp. 10.000 dalam jangka waktu sepuasnya untuk para pengunjung yang ingin menikmati makanan dan minuman, baik itu yang mereka bawa dari rumah atau yang mereka beli di tempat. Cara ini juga menjadi keran pemasukan bagi penduduk sekitar yang mengelola Sungai Hijau.

Tak hanya sampai di situ, Sungai Hijau telah menjadi mesin penghasil lapangan pekerjaan dan pengurang jumlah pengangguran masyarakat sekitar. Untuk diketahui, Sungai Hijau dikelola oleh pemilik lahan perkebunan getah tempat mengalirnya Sungai Hijau ini. Para pemilik lahan biasanya mempekerjakan masyarakat sekitar. Biasanya, mereka dipekerjakan sebagai tukang parkir, penjaga pintu masuk, petugas kebersihan, dan lain-lain. Dengan tersedianya pekerjaan ini, masyarakat sekitar bisa mendapatkan pekerjaan dan melepas status penganggurannya.

Pelestarian Sungai Hijau

Sungai Hijau telah menjadi primadona wisata di Kampar. Keindahannya, keanggunannya telah memberikan banyak pengaruh positif, baik itu ke daerah maupun masyarakat sekitar. Namun sangat disayangkan, manusia terkadang tidak pandai menjaga anugerah alam nan indah yang telah diberikan tuhan. Ketika alam memberikan hal positif, manusia kerap membalasnya dengan hal negatif yang bersumber dari keabaiannya.

Melestarikan keindahan Sungai Hijau adalah kewajiban kita semua. Kita menginginkan anak cucu di masa yang akan datang masih bisa menikmati Sungai Hijau sebagaimana yang dapat kita rasakan saat ini. Masalah yang sekarang didapati Sungai Hijau ialah sampah yang berserakan dimana-mana.

Baca juga: Pemeriksaan Sertifikat Vaksin Sempat Terkendala Jaringan

Sampah-sampah yang banyak ditemukan baik di aliran sungai maupun pesisir sungai tak lain dan tak bukan berasal dari para pengunjung. Para wisatawan yang berkunjung biasanya memakan makanan berbungkus, seperti mie instan, camilan, nasi bungkus, dll. Sangat disayangkan ada banyak dari para pengunjung yang kerap membuang sampah sembarangan. Untung saja, petugas kebersihan di Kawasan Sungai Hijau cukup cekatan, sehingga sampah yang berserakan tidak terlalu banyak di saat jurnalis Kampartra berkunjung.

Mari bersama-sama menjaga kelestarian Sungai Hijau. Kedisiplinan kita sebagai pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan kemasyhuran sungai indah di Kampar ini.

Berita Terkait