Tak Becus Atasi Covid-19, PM Inggris Rombak Seluruh Kabinet Pemerintahan

Inggris, Kampartrapost.com – Perdana menteri Inggris Boris Johnson pada Rabu (15/9/2021) lakukan perombakan kabinet dan mencopot kabinet yang tidak becus menagatasi Covid-19.

Setelah beberapa bulan mendapat kritikan dari berbagai pihak karena kesalahan timnya, Johnson akhirnya memulai proses perubahan yang sudah diagendakan.

Melansir Reuters, Johnson telah menjadikan penanganan ketidaksetaraan regional sebagai prioritas. Ini termasuk bagian dari agenda pada 2019 ketika ia memenangkan mayoritas parlemen Partai Konservatif terbesar sejak Margaret Thatcher tetapi telah kalah oleh pandemi COVID-19.

“Kami tahu publik ingin kami memenuhi prioritas mereka. Itulah tujuan kami, mengapa PM ingin memastikan tim yang solid untuk mewujudkan hal tersebut,” kata juru bicara Johnson kepada wartawan.

Baca juga: Duel Panas! Korea Utara dan Selatan Lakukan Uji Coba Rudal

Sebuah sumber di kantor Johnson mengatakan pemimpin Inggris akan menunjuk menteri dengan fokus menyatukan dan meningkatkan level seluruh negeri.

Rabb, yang telah menghadapi seruan pengunduran diri sejak ia pergi berlibur di Kreta ketika Taliban maju ke ibu kota Afghanistan, Kabul.

Sementara itu, untuk melunakkan pukulan, Raab juga di tunjuk sebagai wakil perdana menteri. Peran yang dia mainkan dalam semua kecuali nama ketika dia melangkah untuk memimpin pemerintahan ketika Johnson berjuang untuk hidupnya di rumah sakit dengan COVID tahun lalu.

Perombakan besar-besaran yang paling mengejutkan ialah pencopotan Buckland dari jabatannya. Tidak seperti yang lain, dia tidak melakukan kesalahan atau mendapat kritikan atas pengambilan keputusannya, tetapi dia harus dipindahkan untuk memberi jalan bagi Raab.

Baca juga: PBB: Taliban Langgar Janji, Termasuk Hak Perempuan

Kritikus menuduh Johnson memilih Rabu untuk membayangi pemungutan suara yang oposisi Partai Buruh yang rencananya di parlemen. Pada keputusan pemerintah untuk membatalkan dukungan ekstra untuk keluarga berpenghasilan rendah.

Tetapi beberapa anggota parlemen Konservatif mengatakan itu sudah lama tertunda. Seorang anggota parlemen, yang berbicara dengan syarat anonim, menggambarkan kabinet itu sebagai perahu yang mengerikan bertatahkan teritip.

Baca juga: Taliban Eksekusi Sniper Pasukan Khusus Afghanistan Sekutu Militer Inggris

Berita Terkait