Kampartrapost.com – Jika membahas tentang siapkah sosok yang paling dibutuhkan oleh anak dalam hidup, sebagian orang tentunya beranggapan sosok tersebut adalah ibu.
Dilihat dari kehidupan sehari-hari, memang sosok ibulah yang paling dekat dengan anak, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi.
Namun sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah, peran seorang ayah tak dapat dihilangkan dalam hidup anak. Tak hanya arahan dan kasih sayang dari ibu, anak juga membutuhkan ayah sebagai penguat dan pengisi memori masa kecil mereka.
Dengan bermain bersama kedua orang tua pula, anak akan dapat mengkomunikasikan apa yang ada di benaknya dengan baik.
Baca juga: Kasus Kekerasan Seksual Kian Meningkat, Nadiem Makarim: Faktor Krisis Pandemi
Psikolog anak dari Universitas Indonesia Vera Itabiliana, S. Psi mengungkapkan terkait efek dari anak yang memiliki waktu bermain bersama orang tua.
“Lewat bermain dengan orang tua, anak yang sulit mengkomunikasikan pikirannya, akan merasa dimengerti dan dibantu,” ujar Vera, Jumat (10/12/2021), dilansir dari ANTARA.
Tingkat kedekatan serta intensitas waktu anak bermain bersama orang tua juga berpengaruh pada sisi kesehatan mental anak.
Bagaimana seorang anak tumbuh dalam menghadapi rintangan, masalah, maupun persoalan lain dalam hidup sangat berkaitan dengan orang tua.
Baca juga: Warga Kecamatan Sukajadi Pekanbaru Keluhkan Air PDAM yang Mati Total
Yaitu dengan bagaimana mereka mendapatkan sosok ibu dan ayah yang membekas di dalam jiwa.
Sebagai elemen yang paling dekat pada diri anak, orang tua bisa memberi saran, masukan, serta mengarahkan anak.
Untuk membimbing serta membawa pada jalan terbaik dalam hidup mereka masing-masing.
Mulai dari kontak mata, bertemu secara intens, serta bermain bersama anak, tak hanya ibu saja, namun seorang ayah juga harus ikut andil.
Baca juga: Twitter Hapus 3.400 Akun Buzzer Pemerintah
Dengan menghabiskan waktu bersama anak, ayah yang biasanya memiliki perjumpaan lebih singkat daripada ibu dengan anak, diharap dapat menjadi sosok yang berperan penting dan menjadi alasan kuat bagi anak untuk tetap tegar dalam menjalani hidup hingga dewasa nantinya.