Taliban Kutuk ISIS atas Bom Kabul, Hafidz: Mereka Hanya Mencari Eksistensinya Kembali

Internasional, Kampartrapost.com – Situasi semakin menegang terjadi di Afghanistan. Setelah ledakan bom bunuh diri terjadi di luar bandara Internasional Kabul, setidaknya 13 tentara dan 90 warga sipil tewas. Hal ini membuat Taliban mengutuk keras kelompok islam garis keras (ISIS).

“Kalau kita lihat insiden bom Kabul ini semata-mata hanya untuk menebarkan terorisme,” kata Hafidz Ridha T. S, Mahasiswa S2 Master of International Relations and Political Violence Monash University Melbourne, saat dihubungi wartawan Kampartra Post pada Minggu (29/8/2021).

Ia mengatakan dengan Taliban yang menguasai Afghanistan, membuat peluang ISIS untuk merecoki kekacauan yang terjadi di Kabul semakin meningkat. Ia juga mengatakan jika tujuan ISIS dalam melakukan bom bunuh diri semata-mata untuk menebar ketakutan saja.

“Saya kira disini ISIS semata-mata hanya untuk menebar ketakutan di Afghanistan saja,” kata Hafidz.

Sementara itu, kekacauan yang terjadi akibat pengambilalihan Taliban membuat kelompok islam garis keras (ISIS) memanfaatkan situasi tersebut. Melihat bagaimana ketidakmampuan pemerintah Afghanistan membuat ISIS semakin gencar untuk mencari eksistensinya kembali di dunia internasional.

Baca juga: Taliban Bersiap Bentuk Kabinet Baru Setelah Evakuasi AS Berakhir

“Menurut saya kelompok ISIS melakukan tindakan tersebut untuk memberitahukan kepada dunia bahwa ISIS masih ada,” kata Hafidz.

Eksistensi ISIS memang sempat menurun pada masa pemerintahan Presiden Donal Trump. Hal itu membuat volume penyerangan mereka ikut menurun pula. Namun, ketika melihat ketidakstabilan pemerintahan Afghanistan dan perhatian seluruh dunia berpusat pada konflik Taliban Afghanistan. Membuat kelompok ISIS merasa ini adalah waktu yang tepat untuk kembali menunjukkan jati diri mereka.

“Sebenarnya tujuan utama kelompok ISIS adalah untuk diakui dunia,” kata Hafidz.

Hafidz menambahkan jika para pelaku ini juga bertujuan untuk mengacaukan dan memberi dampak pada masyarakat sipil. Hal ini sejalan dengan evakuasi besar-besaran yang pasukan AS lakukan. Selain itu mereka juga bertujuan untuk menghambat upaya evakuasi yang seluruh negara lakukan.

“Sejatinya serangan bom kelompok ISIS di bandara Kabul lebih mudah dilakukan dan cepat untuk meningkatkan eksistensi kelompok ISIS,” tutur Hafidz.

Baca juga: Lakukan Kesepakatan Pembatasan App Store dengan Apple, Spotify: Ini Tidak Mengatasi Masalah Inti!

Hal ini pun cepat mendapat respon dari Amerika Serikat. Di mana Pasukan AS melakukan serangan balik yang di tujukan kepada kelompok ISIS. Presiden AS Joe Biden juga cepat merespon dengan melakukan investigasi untuk mencari pelaku insiden bom bunuh diri ini sampai ke akarnya.

“Menurut saya Biden akan segera mencari pelaku bom Kabul sampai ke akarnya,” kata Hafidz.

Sementara itu, Presiden Biden mengatakan jika mereka akan terus melakukan investigasi untuk menemukan pelaku bom bunuh diri. Ia juga secara resmi mengumumkan hal itu melalui postingan instagram resminya. Biden menekankan jika pelaku bom ini akan terus mereka kejar untuk memberi keadilan bagi warga Afghanistan.

“Mungkin dalam beberapa hari kedepan kita akan menemukan banyak laporan terkait bagaimana pemerintah AS mencari pelaku bom tersebut,” tukas Hafidz.

Baca juga: Taliban, Al-Qaeda dan ‘teroris berbahaya’ Hambali: Sang penghuni penjara Guantanamo selama 15 tahun ‘tanpa dakwaan’

Berita Terkait