Taliban Mengamuk, Austria Tegas Deportasi Pengungsi Afghanistan

Austria, Kampartrapost.comPada Sabtu (14/8/2021) Austria dengan tegas mendeportasi warga Afghanistan meskipun Taliban dengan gencar memberikan serangan dan merebut kota-kota di negara tersebut.

Kemajuan Taliban ke Afghanistan mendorong negara-negara di Uni Eropa untuk mempertimbangkan kembali dalam menerima suaka dari Afghanistan. Bahkan beberapa negara besar Uni Eropa telah menetapkan sejak Taliban kembali merangsek ke Afghanistan.

“Sangat mudah untuk menyerukan larangan umum terhadap deportasi warga Afghanistan. Sementara ini kami meniadakan suaka dari Afghanistan. Mereka yang membutuhkan perlindungan harus meminta ke negara terdekat dengan negara asalnya,” kata Menteri Dalam Negeri Karl Nehammer.

Melansir dari Reuters, Austri termasuk salah satu dari negara di Uni Eropa yang mendeportasi suaka dari Afghanistan. Kelima negara lainya juga menetapkan kebijakan yang sama dalam sebuah surat resmi yang diunggah seorang jurnalis Belgia di twitter.

Baca juga: Sebarkan Hoax, Dokter Asal Indiana Sebut Vaksin Tidak Efektif Lawan Covid-19, Berikut Faktanya!

Perwakilan masing-masing negara menulis surat tersebut yakni Austria, Denmark, Belgia, Belanda, Yunani dan Jerman. Dalam surat tersebut mereka menulis jika akan terus melanjutkan deportasi Afghanistan. Karena jika mereka membiarkan hal ini,maka akan lebih banyak lagi warga Afghanistan yang akan meninggalkan negara asalnya.

Surat kabar Oesterreich menerbitkan jajak pendapat yang meninjukkan hingga 90 pesen responden mendukung pendapat pemerintah dalam mendeportasi warga Afghanistan.

Hal ini juga mengaitkan dukungan dengan kasus kriminal tingkat tinggi pada bula Juni. Dimana empat warga Afghanistan di Wina telah dicurigai melakukan tindak kriminal. Pihak berwenang menduga keempat warga Afghanistan tersebut telah membius kemudian memperkosa seorang gadis berusia 13 tahun secara bergilir. Hal tersebut membuat korban kehilangan kesadaran dan meninggal.

Meskipun begitu, keenam negara kemungkinan masih membuka bala bantuan bagi pengungsi dari Afghanistan, Iran dan Pakistan.

Beberapa menteri suaka dan Migrasi bahkan menyetujui untuk mendeportasi warga Afghanistan. Mereka berpendapat jika keadaan di suatu negara mengalami ancaman atau semacamnya tak serta merta membuat warga negara tersebut dapat berlindung dan mencari suaka di negara lain.

Baca juga: Myanmar: Cerita ‘demonstran’ perempuan yang memilih lompat dari gedung ketimbang ditangkap polisi

Komisi Eropa dengan tanggap langsung mengonfirmasi penerimaan surat tersebut. Mereka akan mengadakan pertemuan untuk membahas ini pada tanggal 18 Agustus mendatang.

Berita Terkait