Tampar Presiden Macron, Pelaku Dijatuhi Vonis 4 bulan Penjara

Perancis, Kampartrapost.com – Pengadilan Prancis telah menjatuhkan hukum 18 bulan penjara kepada Damien Tarel, seorang pria yang menampar Presiden Perancis Emmanuel Macron. Namun, pria yang berusia 18 tahun itu mendapat tangguhan selama 14 bulan, oleh karenanya ia hanya mendapatkan masa tahanan selama 4 bulan.

Damien Tarel hadir di hadapan pengadilan pada hari Kamis (10/06/2021). Persidangan berlangsung dengan sangat cepat, terselenggaran hanya dalam dua hari setelah terjadinya insiden penamparan itu. Tarel mendapatkan tuntutan dengan tuduhan melakukan penyerangan terhadap pejabat publik. Pelanggaran yang ia lakukan itu membuatnya mendapatkan tuntuan hukuman maksimal tiga tahun penjara dan denda besar hingga € 45.000.

Meskpitun begitu, Jaksa meminta pengadilan untuk memberi Tarel hukuman penjara 18 bulan daripada menjatuhkan denda padanya, serta memberikannya dengan hukuman lain.

Baca Juga:

Pengadilan memihak jaksa hampir sepenuhnya, memberikan terdakwa hukuman penjara empat bulan dengan 14 bulan masa tangguhan selama dua tahun. Selama dua tahun itu dia harus bekerja, menjalani sesi psikologis, dan wajib untuk tidak memiliki masalah baru yang melawan hukum.

Berdasarkan laporan dari RT News, Tarel juga tidak boleh memiliki senjata selama lima tahun, serta tidak memiliki hak untuk memegang jabatan publik dan pemerintah membatasi keleluasaannya dalam menggunakan hak-hak sipil lainnya untuk jangka waktu tiga tahun.

Sebelumnya pada hari itu, terdakwa menjelaskan bahwa  tindakannya bermotivasi politik. Ia dengan berterus terang mengatakan kepada pengadilan bahwa Macron, menurut pendapatnya, mendatangkan “bau busukan” pada Prancis. Ia juga meyakini bahwa serangannya itu adalah satu-satunya cara untuk memberikan pelajaran pada sang presiden.

Saya pikir Macron mewakili dengan sangat rapi (upaya) pembusukan (terhadap) negara kita,” katanya kepada pengadilan. “Jika saya menantang Macron untuk berduel saat matahari terbit, saya ragu dia akan merespons.” lanjutnya.

Aksi Penamparan

Insiden tamparan itu terjadi pada hari Selasa (08/06/2021), ketika Macron mengadakan kunjungan kerja ke departemen Drome di wilayah tenggara Prancis. Di tengah aktifitasnya itu, sang presiden mendekati kerumunan penonton di desa Tain-l’Hermitage. Saat itu ia berusaha untuk berjabat tangan dengan orang-orang, dan orang yang pertama ia dekati adalah Tarel.

Tarel memegang Macron dengan satu tangan saat dia menamparnya dengan tangannya yang lain. Momen tersebut tertangkap jelas oleh kameran dan seketika menjadi viral.

Baca Juga:

Ketika melakukan aksinya, Tarel meneriakkan slogan “Montjoie Saint Denis” dan “Turunkan Macron-isme“.

Montjoie Saint Denis adalah seruan perang dan moto Kerajaan Prancis (masa ketika Prancis masih menggunakan sistem monarki). Slogan ini mengacu pada kata-kata legendaris Charlemagne, Oriflamme, yang juga terkenal sebagai “Montjoie“.

Aksi Tarel ini menandakan bahwa Macron telah kehilangan kepercayaan dari segenap warga Perancis.

Berita Terkait