Tanggapi Tren Nikah Muda, Dokter Boyke: Berisiko

Kampartrapost.com – Dokter sekaligus seksolog Boyke Dian Nugraha menyampaikan pernyataan kontra pada tren yang saat ini menjadi perbincangan sekaligus perdebatan di tengah masyarakat, yaitu nikah muda.

Di balik beragam kebahagiaan yang ditampakkan oleh pasangan muda di jejaring media sosial, nyatanya praktik nikah muda tidak segampang yang dikira.

Salah satunya adalah risiko yang akan dihadapi terkhusus pada wanita ketika memiliki anak.

Fungsi panggul yang belum sempurna menjadi salah satu risiko berbahaya yang akan dihadapi oleh wanita muda saat hamil dan melahirkan.

“Perempuan di bawah usia 20 tahun berisiko tinggi karena panggulnya belum sempurna,” ujar Dokter Boyke, dilansir dari Indozone, Kamis (22/12/2022).

Kunjungi Instagram Kampartrapost

Lebih lanjut, seksolog itu juga mengungkapkan wanita yang sudah berusia 20 tahun ke ataslah yang tidak akan mengalami risiko berhaya.

Hal itu karena panggul dan organ reproduksi yang sudah terbentuk sempurna

Sehingga risiko penyakit seperti kejang dan darah tinggi saat mengandung tak akan terjadi.

Dokter Boyke juga menyampaikan wanita memiliki tingkat kesuburan, yang mana akan berkurang seiring bertambahnya usia.

Untuk itu bagi pasangan yang ingin segera memiliki anak dapat menikah di usia matang, namun tidak terlalu tua.

BACA JUGA: Pesan Mahfud MD untuk KPK: Minimalisasi OTT

“Usia 35 tahun, kesuburan wanita berkurang sekitar 20 persen, 40 tahun apalagi,” tuturnya.

Di sisi lain, nikah muda merupakan salah satu hal yang kerap disuarakan banyak orang tanpa menegaskan efek yang akan dialami ke depannya.

Tak hanya permasalan reproduksi, namun pasangan yang menikah muda cenderung masih memiliki emosi yang tidak stabil, sehingga berdampak pada keharmonisan rumah tangga.

Anak-anak yang lahir dari pasangan yang belum matang secara emosional sendiri juga akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang baik.

Tentunya hal tersebut tidak bisa disalahkan pada anak, karena orang tualah yang menentukan pola apa yang akan diterapkan pada anaknya.

BACA JUGA: Bali Bali Indonesia, Restoran yang Jual Ayam Penyet di Jepang

Untuk itu dalam rangka menciptakan lingkungan positif dan rumah tangga yang harmonis, diperlukan orang tua yang mampu mengendalikan emosi.

Hal itu sebagian besar didapatkan dari pasangan yang sudah berusia matang, sehingga keputusan menikah muda perlu dipertimbangkan lagi.

Berita Terkait