Tarif Karantina Mencapai Puluhan Juta Dikatakan Murah? Ini Pendapat Ahli

Kampartrapost.com – Tarif karantina Covid-19 yang mencapai puluhan juta menyebabkan munculnya masyarakat yang tidak ingin melakukan karantina di hotel, dan memilih tempat sewa gratis seperti di Wisma Atlet.

Pemerintah diminta untuk kembali mengkaji tarif karantina mandiri di hotel bagi pelaku perjalanan luar negeri, yang ditujukan pada golongan berbeda seperti pelajar, pekerja, dan lain sebagainya.

Dengan harga yang tidak bisa dicapai semua masyarakat, terdapat pendapat ahli yang mengatakan bahwa harga sewa untuk tempat karantina bagi masyarakat saat ini sangat jauh di bawah tarif standar.

Disebutkan bahwa harga tertinggi karantina mandiri di hotel bintang 2 hanya Rp. 7,2 juta, dan Rp. 21 juta untuk hotel pada golongan yang lebih tinggi atau mewah.

Baca juga: Masjid Raya Sumbar Raih Penghargaan Masjid dengan Desain Terbaik di Dunia

Sekjen PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Maulana Yusran mengatakan bahwa harga karantina saat ini tidak dinamis, serta tidak menguntungkan.

“Harganya tidak dinamis. Ini kan harga paket. Kelihatan mahal karena faktor 10 hari itu,” katanya, Kamis (23/12/2021), dilansir dari ANTARA.

Tak hanya berlaku untuk penginapan 10 hari, tarif karantina yang dikatakan murah tersebut juga meliputi biaya makan sebanyak 3 kali.

Serta keperluan mencuci yaitu laundry dengan total 5 potong pakaian per harinya.

Baca juga: 2 Prajurit TNI Ditembak Teroris KKB di Yahukimo, 1 Orang Gugur

Dengan total harga mulai Rp 7 juta, jika dirinci per malamnya total harga yang harus dibayarkan hanya sekitar Rp.300 ribu saja.

Selain kebutuhan di dalam hotel, tarif karantina mandiri juga memfasilitasi biaya transportasi dari bandara menuju hotel, keperluan kesehatan, serta keamanan.

Berita Terkait