Tawarkan Tiket Kereta Promo Super Murah, Jerman Hemat 1.8 Juta Ton Karbon dioksida

Bangkinang Kota, Kampartrapost.com – Harga tiket kereta bulanan seharga 9 euro (Rp 135.000), memungkinkan setiap pemegang tiket melakukan perjalanan dengan kereta api regional, kereta bawah tanah, trem, dan bus.

Jerman bereksperimen selama tiga bulan pada musim panas tahun ini dengan transportasi umum super murah mengurangi emisi karbon dioksida yang setara dengan memberi daya pada sekitar 350.000 rumah selama setahun.

Hal tersebut akhirnya mencegah hampir 1,8 juta ton CO2 karena warga di Jerman jarang menggunakan mobil.

Tiket yang mulai berlaku pada Juni dan habis pada akhir bulan ini, bertujuan untuk membantu meredakan pukulan dari inflasi akibat perang di Ukraina. 

BACA JUGA: Ejek Orang ‘Botak’ di Inggris Masuk Dalam Pelecehan Seksual
Bentukan kertas tiket seharga 9 Euro atau setara 135 ribu rupiah bisa melakukan perjalanan ke seluruh daerah di Jerman. Wolfgang Kumm/dpa/picture alliance/Getty Images

Sementara itu, ada kekhawatiran atas pembiayaan tiket dan ketegangan pada jaringan transportasi.

Beberapa politisi Jerman ingin subsidi diperpanjang dalam beberapa bentuk.

“Kita harus menemukan solusi tindak lanjut yang meyakinkan untuk tiket transportasi lokal dan nasional untuk terus meringankan warga yang bergantung padanya pada saat kenaikan harga dan biaya,” kata Petra Berg, menteri lingkungan dan mobilitas di negara bagian barat Saarland.

Sekitar 52 juta tiket telah terjual, satu dari sepuluh pembeli meninggalkan setidaknya satu perjalanan mobil harian mereka, menurut the VDV Public-Transport Lobby.

Kelompok tersebut mengutip hasil survei yang ditugaskan pemerintah terhadap 78.000 orang yang dilakukan dengan Deutsche Bahn AG dan polling dari Forsa dan RC Research.

BACA JUGA: Usai Kalah Main Crypto, Warga Rusia Curi Motor di Bali untuk Bayar Hutang

Meskipun begitu, dampak positif dari tiket 9 euro tersebut, sektor transportasi Jerman masih disalahkan karena telah gagal memenuhi target lingkungan sekitar 3 juta ton CO2 tahun lalu.

Sehingga menambah tekanan pada pemerintah untuk menemukan lebih banyak cara untuk memangkas emisi karbon.

Salah satu langkah yang diperebutkan adalah memberlakukan batas kecepatan pada bus Autobahn.

Tetapi Menteri Transportasi Volker Wissing menegaskan kembali penolakan koalisi yang berkuasa terhadap langkah tersebut, bahkan ketika negara itu mengalami tekanan energi.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV pada hari Senin, dia mengatakan langkah itu akan memecah belah secara sosial pada saat Jerman membutuhkan solidaritas.

BACA JUGA: Jane Callista, Penyanyi Remaja Asal Indonesia Juarai Kompetisi Internasional di Italia

Selain itu, timbul beberapa kritikan dari tiket ini.

Kritikus menyebut kereta yang penuh sesak, dan penumpang sering tidak dapat membawa sepeda ke dalam transportasi, sebagai alasan untuk tidak mengulangi skema tersebut.

Ada juga kekhawatiran bahwa jika tiket murah terus berlanjut, akan menyebabkan sedikitnya ketersediaan aliran uang untuk meningkatkan jaringan transportasi.

Terutama lokasi yang dianggap miskin di daerah pedesaan, dengan interkonektivitas antara layanan independen terkadang tidak ada.

Penjualan tiket di daerah pedesaan menjadi yang terendah, disebabkan oleh buruknya ketersediaan transportasi umum di sana.

Berita Terkait