Rusia, Kampartrapost.com – Bot ‘Smart Voting’ milik kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny telah diblokir oleh Telegram selama pemilu Rusia berlangsung.
Telegram memblokir akun Navalny menyusul langkah serupa oleh Apple dan Google pada hari Jumat yang telah memblokir akun millik Navalny.
Bot Telegram tersebut berisi intruksi-intruksi pendukung Navalny, kandidat mana yang harus mereka dukung untuk menggulingkan politisi yang berpihak pada Kremlin. Bot tersebut telah menghilang dari telegram, setelah pihak Telegram mengumumkan akan membatasi fungsi bot terkait kampanye pemilihan.
Pendiri Telegram kelahiran Rusia Pavel Durov mengatakan dia mengikuti Apple dan Google, yang sudah terlebih dahulu membatasi konten maupun bot terkait kampanye pemilihan.
Baca juga: WOW! BLACKPINK Ditunjuk Jadi Duta PBB Untuk SDGs
Dalam sebuah postingan di saluran Telegram-nya, Durov mengatakan banyak raksasa teknologi yang mendesak adanya peraturan terenkripsi yang sangat populer di Rusia saat ini. mereka menghapus informasi yang melanggar hukum masing-masing negara aytau menghadapi pengecualian dari toko aplikasi mereka.
“Kami menganggap praktik ini sah dan mendesak pengguna Telegram untuk menghormatinya,” tulis Durov Jumat malam.
“pemblokiran aplikasi oleh Apple dan Google menciptakan perspektif berbahaya yang akan mempengaruhi kebebasan berbicara di Rusia dan di seluruh dunia,” lanjut Durdov.
Namun pada Sabtu (18/9/2021) para aktivis telah menuduh Telegram, Google dan Apple menjadi kaki tangan Kremlin. Setelah mereka menghapus aplikasi dari toko mereka yang mereka harapkan dapat digunakan oleh sekutu Navalny untuk melawan partai yang berkuasa dalam pemilihan.
Baca juga: China Kembali Terapkan Lockdown Akibat Lonjakan Kasus Covid-19 di Xiamen
Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh mengutuk kebijakan Telegram dan platform online lainnya dalam sebuah twit. Ia mengatakan langkah yang platform-platform ini lakukan sangat memalukan.
Когда сайты блокирует Роскомнадзор – это преступно, но не удивительно. Роскомнадзор в принципе сборище, созданное для цензуры, и мы его обязательно разгоним. Но когда цензуру вводят частные компании, якобы отстаивающие идеи свободы, – вот это настоящий позор
— Кира Ярмыш (@Kira_Yarmysh) September 17, 2021
“Sangat memalukan ketika pemblokiran ini oleh perusahaan swasta yang ‘katanya’ membela ide-ide kebebasan,” tulis Yarmysh di Twitter.
Ivan Zhdanov, sekutu politik Navalny, mengatakan dia tidak percaya pembelaan Telegram. Ia mengatakan bahwa langkah itu tampaknya entah bagaimana dengan pihak berwenang Rusia telah menyetujuinya.