Afghanistan, Kampartrapost.com – Minggu (1/8/2021) Seorang pejabat bandara mengatakan jika penerbangan yang akan dilakukan pada Minggu pagi ini terpaksa dibatalkan. Hal ini dikarenakan adanya serangan roket mendadak.
Para pejabat mengatakan, Setidaknya tiga tiga roket yang diketahui milik Taliban berhasil menghantam bandara Kandahar di Afghanistan Selatan pada Sabtu malam.
Mengutip dari media berita online Reuters, Taliban mengatakan jika mereka bertanggung jawab atas serangan yang terjadi. Mereka beralasan jika tujuan dari penyeragan roket ini adalah untuk menghentikan serangan udara musuh.
Baca juga: Perenang AS dan Australia Pecahkan Rekor Sabet Emas Terbanyak di Olimpiade Tokyo
Hal ini tentunya juga mengakibatkan kerugian finansial yang sangat besar bagi Afghanistan. Namun, pejabat setempat belum memperkirakan berapa banyak kerugian yang dialami.
Belum ada laporan adanya korban jiwa dalam insiden ini.
Taliban telah mengerahkan banyak serangan di Kandahar dalam beberapa minggu terakhir ini. Kandahar merupakan salah satu provinsi terbesar yang ada di Afghanistan dan memiliki banyak penduduk yang tinggal di provinsi tersebut.
Baca juga: Calon Perdana Menteri Jerman Minta Maaf atas Plagiarisme Buku
Dalam sebuah postingan di twitter, Misi bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berada di Afghanistan, mereka mengatakan bahwa mereka prihatin dengan kekerasan dan serangan yang semakin marak terjadi di Afghanistan, terutama di sekitar kota Kandahar beberapa hari yang lalu.
Taliban mengincar Kandahar sebagai target penyerangan, karena kandahar merupakan ibu kota sementara Afghanistan. Dapat menguasai ibu kota Afghanistan membuat Taliban dapat memberikan kontrol yang besar di provinsi tersebut.
Meskipun militer Taliban telah menguasai dan memiliki kemajuan yang cepat di daerah pedesaan, kelompok tersebut juga ingin membuat keuntungan dengan menguasai kota-kota besar.
Akan tetapi tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap batas-batas pusat utama.
Hal ini memicu terjadinya pertempuran di dua ibu kota lainnya dalam beberapa minggu ini. Dan cukup memberikan kekhawatiran terhadap seberapa lama pemerintah dan pasukan dapat bertahan.