Ulama Indonesia Ustadz Abdul Somad Ditolak Masuk Singapura Karena Dipandang ‘Ekstremis’

Kampartrapost.com – Singapura telah melarang masuknya Ulama Ustadz Abdul Somad Batubara karena dipandang “ekstremis dan segregasionis”.

Abdul Somad Batubara beserta enam anggota keluarga dan teman-temannya dari Batam, Kepulauan Riau tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada Senin pukul 14.30 waktu setempat. Segera setelah tiba di pelabuhan, Abdul Somad disuruh menunggu selama tiga jam dan diinterogasi oleh otoritas imigrasi Singapura selama satu jam sebelum ditolak masuk. Kemudian ia disuruh kembali ke Indonesia dengan Feri terakhir yang tersedia.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Kementerian Dalam Negeri (Ministry of Home Affairs) Singapura pada Selasa (17 Mei) mengatakan, pendakwah Indonesia Abdul Somad Batubara dan enam rekan perjalanannya ditolak masuk ke Singapura.

BACA JUGA: Dideportasi dari Singapura, Lembaga Adat Melayu Riau Bela Ustaz Abdul Somad

Seorang juru bicara Kemendagri Singapura mengatakan kelompok dari UAS tiba di Terminal Feri Tanah Merah Singapura pada Senin, 16 Mei 2022.

“Somad diwawancarai, setelah itu kelompok itu ditolak masuk ke Singapura dan ditempatkan di Feri kembali ke Batam pada hari yang sama.”

“Somad telah dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multiras dan multi-agama Singapura,” kata Jubir Kemendagri Singapura.

“Dia menambahkan bahwa UAS, di masa lalu, telah berkhutbah bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi “syahid”.”

“Kemudian ia juga membuat komentar yang merendahkan anggota agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal ‘jin (roh/setan) kafir’,”

BACA JUGA: AMKB Kembali Lakukan Aksi Tuntut PJ Bupati Kampar Harus Putra Daerah

“Setiap kasus dinilai berdasarkan kemampuannya sendiri. Sementara UAS telah berusaha memasuki Singapura seolah-olah untuk kunjungan sosial. Pemerintah Singapura memandang serius setiap orang yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi,” tambahnya.

Sekedar informasi, Ustad Abdul Somad yang juga disapa UAS tersebut pada hari Senin memasang postingan di media sosial Instagramnya tentang ia ditolak masuk ke Singapura. Postingannya terlihat foto dan video dalam area penahanannya di Terminal Feri Tanah Merah. (mz)

Berita Terkait