Unggahan tentang Palestina selalu Hilang, Instagram dan Twitter; “ditangguhkan karena kesalahan (error) sistem kami”

PALESTINA, KAMPARTRAPOST.COM – Pada hari Senin (11/05/2021), sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada media sosial, 7amleh, telah mendapatkan lebih dari 200 pengaduan dari para pengguna internet. Pengaduan itu berisi tentang keanehan yang terjadi di platform Instagram dan Twitter yang menghapus dan menangguhkan unggahan dan akun yang berkaitan dengan Krisis Sheikh Jarrah (Palestina).

Warga Palestina yang tinggal di lingkungan Yerusalem Timur, tepatnya di Sheikh Jarrah telah melakukan aksi protes di media sosial. Namun, unggahan foto atau video mereka secara tiba-tiba dihapus dan akun mereka diblokir oleh Instagram dan Twitter. Kejadian ini terjadi semenjak minggu lalu, ketika penggusuran terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah dilakukan otoritas Israel.

Dilansir dari Aljazeera, salah satu yang terkena dampak adalah Hind Khoudary, seorang jurnalis Palestina berusia 25 tahun yang tinggal di Turki. Pada Kamis lalu, ia menyadari bahwa beberapa postingannya tentang Sheikh Jarrah tidak bisa dimuat dan hilang dari beranda Instagramnya.

Baca juga: Sembilan Orang Tewas dalam Aksi Penembakan di Sekolah Rusia, Pelaku: ‘Aku seperti Tuhan’

“Saya (mencoba) memulai ulang ponsel dan Wi-Fi saya, tetapi semuanya masih hilang dan Instagram (menjadi) sangat lambat,” kata Khoudary.

Beberapa unggahannya telah dipulihkan pada Jumat sore, tetapi banyak unggahannya di bulan April dan bahkan Sabtu masih hilang, seperti apa yang ditunjukkannya melalui tangkapan layar teleponnya yang ia bagikan dengan Thomson Reuters Foundation.

Instagram dan Twitter mengaku bahwa terdapat kesalahan teknis di sistemnya yang menyebabkan unggahan-unggahan terkait krisis kemanusiaan di Yerusalem Timur, Palestina selalu terhapus.

“(Akun-akun tersebut) ditangguhkan karena kesalahan oleh sistem otomatis kami” dan masalah telah diselesaikan dan konten dipulihkan, ujar pihak Instagram dan Twitter

Instagram mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembaruan otomatis minggu lalu menyebabkan konten yang dibagikan ulang oleh beberapa pengguna tampak hilang. Hal inilah yang memengaruhi postingan di Sheikh Jarrah, Kolombia, dan komunitas Pribumi di Amerika Serikat dan Kanada.

“Kami sangat menyesal ini terjadi. Terutama bagi mereka yang berada di Kolombia, Yerusalem Timur, dan komunitas Pribumi yang merasa ini adalah penindasan yang disengaja terhadap suara dan cerita mereka – itu sama sekali bukan maksud kami,” kata Instagram.

Organisasi hak digital dan data khawatir algoritma ‘diskriminatif’ saat ini sedang bekerja dan karenanya mereka menginginkan transparansi yang lebih besar.

Baca juga: Cerita Ramadhan Mahasiswa asal Kampar di Negeri Dua Nil, Sudan

Dalam pernyataan bersama, 7amleh, Access Now, dan kelompok hak digital lainnya meminta Twitter dan Instagram untuk menggunakan “kebijakan moderasi yang transparan dan koheren” dan lebih terbuka ketika penghapusan terjadi.

Marwa Fatafta, penasihat kebijakan Timur Tengah dan Afrika Utara untuk Access Now, mengatakan pengguna Twitter dan Instagram melihat pembatasan terus-menerus pada konten mereka selama akhir pekan ini.

“Masalahnya tidak terselesaikan. Kami menuntut kejelasan tentang sensor ini, dan gangguan sistem tidak lagi diterima sebagai alasan,” katanya kepada Thomson Reuters Foundation pada hari Senin (11/05/2021).

Baca juga: Palestina-Israel saling serang: Keadaan darurat atas kota di Israel setelah timbul kerusuhan , PBB peringatkan ancaman ‘perang berskala penuh’

Penghapusan konten dan akun Instagram dan Twitter ini terjadi setelah memanasnya krisis penggusuran orang-orang Palestina dari rumah-rumah mereka di Sheikh Jarrah. Pada hari senin (11/05/2021) ratusan warga Palestina masih bentrok dengan polisi Israel.

Berita Terkait