Usai Pemberhentian Pegawai KPK, Novel Baswedan: Kawan-kawan HP-nya Diretas

Kampartrapost.com – Pernyataan mengejutkan datang dari mantan penyidik KPK Novel Baswedan. Ia sebut bahwa 19 dari 56 pegawai KPK yang akan segera berhenti dapat peretasan pada ponsel masing-masing.

Mulai dari akun aplikasi percakapan sampai surel (e-mail), dapat kena retas oleh oknum tak bertanggung jawab.

Lewat akun Twitter-nya yaitu @nazaqistsha, Novel ungkap 19 orang temannya dari total 57 orang yang akan pihak KPK pecat lewat hasil TWK, HP mereka kena serang/retas.

Peretasan yang terjadi pada akun WhatsApp, Telegram, sampai e-mail mantan pegawai itu jadi agenda jahat bagi orang yang mengalami.

Baca juga: Bank Dunia Optimis Ekonomi Indonesia dapat Tumbuh 5 Persen di Tahun 2022

“Semakin jelas pihak-pihak yang yang terlibat untuk agenda jahat ini,” kata Novel.

Berdasarkan dari gambar yang penyidik senior itu unggah, peretasan terjadi pada Senin (27/9) dan Selasa (28/9).

Tampak 9 pegawai yang akun Telegram dan WhatsApp-nya kena retas, serta 1 orang dengan peretasan akun e-mail.

Di sisi lain, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata pada Rabu (15/9/2021) sebut bahwa 6 pegawai KPK tak sesuai dengan syarat.

Baca juga: Kemenko Marves Yakini Indonesia Bisa Battle Ekspor Listrik di Asia Tenggara

Namun mereka masih diberi kesempatan dalam rangka ikut serta pada pendidikan dan pelatihan bela negara serta wawasan kebangsaan.

Tetapi mereka yang dapat kesempatan tak lakukan perbaikan.

Mereka secara otomatis tak bisa alih status jadi bagian ASN.

Dengan tak bisa jadi ASN (Aparatur Sipil Negara), bagi mereka yang tak bisa lolos dengan semua syarat maka harus berhenti dari KPK.

Baca juga: Vivo X70 Pro Siap Dirilis 7 Oktober, Kamera Lebih Profesional

Untuk pegawai per tanggal 30 September 2021 dengan total 50 orang akan keluar dengan hormat dari KPK, karena tak sesuai dengan syarat yang telah ada.

Tentang keputusan pihak KPK yang pecat banyak anggota itu menghasilkan tanggapan dari masyarakat.

Keputusan tersebut dinilai terlalu terburu-buru, dan sangat disayangkan penyidik senior handal seperti Novel Baswedan harus lengser dari jabatan yang sudah ia geluti selama bertahun-tahun.

 

Berita Terkait