Usir Imigran, Yunani Dituduh Gunakan Meriam Suara

Yunani, Kampartrapost.comYunani berencana menggunakan perangkat meriam suara untuk menghalau para imigran serta pengungsi di perbatasan Evros dengan Turki.

Alat yang digunakan itu terkenal dengan sebutan Long Range Acoustic Device (LRAD) yang biasanya dipakai oleh kalangan militer.

Pada 31 Mei, Associated Press (AP) membeberkan ke publik tentang bagaimana otoritas Yunani memperlakukan para imigran yang datang ke negaranya.

“Polisi perbatasan Yunani menembakkan semburan suara yang memekakkan telinga dari sebuah truk berlapis baja di perbatasan dekat Turki. Meriam suara itu berukuran TV kecil yang dapat mengeluarkan suara menyamai volume mesin jet,” salah satu laporan yang di sampaikan ke publik

Baca juga:
Melansir dari Keeptalkinggreece.com, LRAD adalah sejenis perangkat suara dan digunakan sebagai sebuah meriam suara dan senjata sonik dalam dunia militer. Organisasi penegak hukum dan produsen mengklaim sistem LRAD pada awalnya dirancang untuk komunikasi jarak jauh dengan kapasitas suara yang sangat tinggi.

 

Sejauh ini, Menurut Radio 902, Polisi Yunani telah memperoleh dua perangkat LARD dan menggunakannya untuk menghalau para imigran serta pengungsi di perbatasan

Tampak LRAD dari belakang. Foto: Keeptalkinggreece.com
Tampak LRAD dari belakang. Foto: Keeptalkinggreece.com

Reaksi yang muncul

Hadirnya teknologi ini membuat kehidupan pengungsi makin sulit. Dengan demikian, kelompok hak asasi manusia ini menuntut peninjauan kembali metode pengawasan perbatasan dan meminta pemerintah lebih mempertimbangkan etika kemanusiaan, tulis Associated Press (AP).

Baca juga:

Ella Jakubowska, dari kelompok hak digital EDRi, berpendapat bahwa pejabat Uni Eropa mengadopsi techno-solutionism (solusi untuk menghadapi suatu masalah dengan kecanggihan teknologi) guna mengesampingkan pertimbangan moral dalam menangani masalah migrasi yang kompleks ini.

Tidak hanya kelompok hak asasi manusia yang prihatin dengan teknologi AI baru terhadap migran dan pengungsi. Komisi Eropa juga memberikan tangapan serta pihaknya telah meminta informasi resmi dari Athena tentang isu kontroversial ini.

 

Berita Terkait