Viral! Mahasiswi UNRI Jadi Korban Pelecehan Seksual Oleh Dekan Saat Bimbingan Proposal Skripsi

Riau, Kampartrapost.com – Seorang Mahasiswi jurusan Hubungan Internasional (HI) Universitas Riau (UNRI) angkatan 2018 diduga telah mengalami pelecehan seksual oleh oleh seorang dekan Fisip Unri saat lakukan bimbingan proposal skripsi.

Dari video yang beredar di media sosial, seorang mahasiswi tampak duduk di depan kamera. Ia menjelaskan kronologi bagaimana ia mengalami pelecehan seksual.

Mahasiswi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNRI tersebut mengaku ia dilecehkan oleh dekannya, Syafri Harto di kantor Dekan Fisip Unri.

Dalam video berdurasi 13 menit 24 detik yang di unggah di Instagram @komahi_ur pada Kamis (4/11/2021), korban mengaku kronologi pelecehan seksual yang ia alami terjadi pada 27 Oktober lalu.

Baca juga: Korea Utara Tingkatkan Pendidikan dengan Robot Belajar

Korban menjelaskan jika puncak pelecehan seksual yang ia alami ini tepat pada hari Rabu pukul 12.30 WIB. Saat ia melakukan konsultasi mengenai skripsinya.

“Di dalam ruangan ini kami hanya berdua, tidak ada orang selain kami,” ujar korban.

Tak seperti bimbingan pada umumnya, Syafri Harto (pelaku) malah menanyakan latar belakang korban yang menuju ke personal life si korban. Seperti soal pekerjaan, kehidupan dan pertanyaan yang termasuk ke dalam privasi seseorang.

“Dalam bimbingan skripsi ini, beberapa kali pak Syafri Harto mengatakan kata-kata yang membuat saya tidak nyaman. Seperti ‘i love you’,” ujarnya.

Baca juga: BLACKPINK Serukan Tindakan Kolektif dalam Perangi Perubahan Iklim di UN COP26

Ia pun mengaku sangat terkejut dengan perlakuan Syafri Harto. Namun, ia mengatakan jika bimbingan proposal skripsinya berjalan dengan lancar.

Akan tetapi, ketika akan berpamitan dan menyalami tangan sang dosen, tangannya tiba-tiba korban tarik dan gengam keras oleh pelaku.

Korban menjelaskan jika tangannya di pegang erat oleh si pelaku. Dengan tubuhnya yang terus mendekat, kepalanya di pegang dan mencium kening dan pipinya.

“Ketika saya ingin salim untuk berpamitan. Beliau langsung menggengam bahu saya, mendekatkan badannya ke tubuh saya. Ia juga menggengam kepala saya dengan kedua tanggannya dan mencium pipi kiri dan kening,” lanjutnya.

Korban pun merasa ketakutan, ia menunduk seluruh tubuhnya merasa lemah. Namun, ketika masih dalam kondisi ketakutan kepala korban langsung diangkat.

Baca juga: Indonesia termasuk negara pembabat hutan terbanyak, Menteri LHK: ‘Pembangunan era Jokowi tidak boleh berhenti atas nama deforestasi’

“Saya sangat ketakutan, saya langsung menundukkan kepala. Namun, kepala saya tiba-tiba di dongakkan dan berkata ‘mana bibir’ ‘mana bibir’ yang membuat saya terhina dan terkejut,” katanya.

Karena penolakan sang korban, pelaku pun melepaskan korban. Ia pun segera meninggalkan ruang dekan dengan gemetar ketakutan dan shock sekaligus trauma berat.

Lantaran tak terima akan pelecehan tersebut, ia mencoba melaporkan masalah ke Ketua Jurusan HI Fisip Unri.

Ia mengaku setelah kejadian tersebut, ia mendapatkan intimidasi dan tekanan dari pelaku agar tidak membocorkan pelecehan seksual yang ia alami.

Akan tetapi, dugaan pelecehan tersebut dianggap insiden biasa. Bahkan, karena nyalinya yang cukup berani, mahasiswi tersebut mendapat ancaman dari kolega dosennya sendiri di Unri.

Berita Terkait