Kampartrapost.com – Bagi anak tenaga medis yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI ungkap ada rencana untuk beri beasiswa secara berkala.
Hal itu Riza Patria konfirmasi selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Ia sebut perkara itu masih dalam tahap diskusi dengan pihaknya.
“Ini sedang didiskusikan, tadi Pak Gubernur pimpin rapat dan bahas ini. Nanti pada waktunya kami umukan, berapa, kapan, dan bagaimana,” terang Riza pada Jumat (3/9/2021) di Balai Kota DKI.
Baca juga: Tips Ampuh Tidur Cepat untuk Kamu yang Suka Ngalong
Untuk kriteria anak yang akan terima bantuan adalah mereka yang masih dalam masa sekolah.
Pada tahun ini sendiri, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah salurkan beasiswa pada 28 anak tenaga kesehatan di wilayah DKI.
Untuk nominal beasiswa bagi tiap anak berbeda-beda, tergantung dari tingkat pendidikan mereka.
Bagi anak nakes dalam tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), akan dapat bantuan dana sekolah dengan total Rp. 6 juta, tingkat SD Rp. 9 juta, SMP dan kesetaraan paket B Rp. 12 juta tiap tahunnya.
Baca juga: Tolak Vaksin, Kim Jong Un Lakukan Kampanye Pencegahan Virus Versi Korut
Untuk anak pada tingkat SMA dan kesetaraan paket C dana bantuan yang akan didapat adalah sejumlah Rp.15 juta, SMK 17 juta, dan strata satu perguruan tinggi Rp. 20 juta per tahun.
Semua anggaran yang pemerintah pakai untuk menyalurkan beasiswa itu adalah dari APBD DKI Tahun Anggaran 2021.
Perihal itu sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor 1057 Tahun 2021 yang Anies Baswedan selaku orang nomor 1 DKI jakarta luncurkan pada 27 Agustus.
Ditinggal orang tua adalah hal paling berat yang setiap anak rasakan.
Baca juga: Tentang Dokter yang Tak Percaya Corona di Enrekang
Apalagi dalam keadaan pandemi seperti sekarang, yang mana support satu sama lain sangat penting.
Sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, tingkat tertular virus asal Wuhan itu bagi tenaga kesehatan sangat besar.
Bantuan finansial bagi anak yang ditinggal orang tua karena Covid-19 sudah sepatutnya dilakukan.
Anak-anak itu berhak untuk dapat bantuan, dan juga bentuk apresiasi jasa orang tua mereka yang sudah kerahkan seluruh tenaga untuk rawat pasien tak kenal waktu.