Wamenag Sebut Masjid Jadi Penghubung Masyarakat dengan Anak Yatim

Kampartra Post – Wakil Menteri Agama Republik Indonesia (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan masjid merupakan penghubung kasih sayang masyarakat dengan anak yatim. 

“Masjid yang melambangkan kesetaraan derajat manusia di hadapan Allah SWT dalam konteks sosial menjadi jembatan kepedulian dan kebersamaan antar sesama manusia,” kata Zainut, Jum’at (7/4).

Hal itu dia ucapkan saat acara santunan 1.000 anak yatim di Masjid Istiqlal.

Klik untuk mengikuti Instagram Kampartrapost 

Zainut mengatakan, perhatian dan kepedulian terhadap anak yatim harus dilakukan sepanjang masa sampai mereka memasuki fase perkembangan usia mandiri.

Tidak cukup selama bulan Ramadahan saja.

“Kepedulian terhadap anak yatim dan dhuafa bisa dilakukan sepanjang masa karena pada hakikatnya pendidikan dan tumbuh kembang anak yatim adalah tanggung jawab umat Islam,” ucapnya.

Masjid harus punya program pranikah

Selain mengatakan sebagai tempat penghubung masyarakat dengan anak yatim. Zainut menyebut masjid juga bisa digunakan untuk pembinaan anak dan remaja.

“Kita prihatin dengan tingginya angka perceraian, masih banyak putus sekolah, anak terlantar dan anak yang menjadi korban kekerasan orang tua hingga munculnya kasus perdagangan anak,” terangnya.

Sehingga sudah seharusnya rumah ibadah berperan dalam membina anak dan keluarga melalui program pembinaan remaja.

Zainut juga mengajak umat Islam untuk menumbuhkan sifat amaliah dalam segala bentuk kesalehan.

“Baik itu kesalehan individual maupun sosial dan kesalehan sebagai muslim secara luas,” tutupnya. (antara/kampartrapost) 

 

Berita Terkait