Prancis, Kampartrapost.com – Rabu, (21/7) lima wanita memasuki kolam renang kota untuk liburan dengan menggunakan burkini di kolam renang Grenoble.
Hal itu membuat mereka dievakuasi oleh polisi setempat atas permintaan pemerintah, kata polisi Prancis.
Insiden itu terjadi setelah perdebatan sengit antara walikota Grenoble, Ric Polle, dan pemerintah mengenai pemakaian kostum renang yang menutupi seluruh tubuh.
Baca juga: Krisis Air, Iran Alami Gangguan Internet Setelah Protes di Khuzestan
Beberapa aktivis wanita muslim di Prancis kena denda akibat menggunakan Burkini di kolam renang Grenoble.
Burkini merupakan pakaian renang yang biasanya digunakan wanita muslim yang menutupi seluruh bagian tubuh kecuali wajah.
Penggunaan burkini memang telah dilarang di beberapa kota di Prancis sejak 2016, dengan alasan jika burkini tidak sesuai dengan nilai-nilai sekuler di negara Prancis. Tetapi para aktivis wanita berpendapat bahwa larangan itu berakar dari beberapa pihak Islamophobia.
Balai kota Grenoble mengatakan, jika para aktivis yang melakukan protes telah memblokir akses ke kolam renang telah dipindahkan dan dilarang memasuki kolam renang tersebut selama satu bulan.
Baca juga: Dana Perpanjangan PPKM Capai Angka Rp 55,2 Triliun
Aliansi aktivis wanita menyatakan bahwa tujuh aktivisnya yang kena denda, menuntut hak untuk memilih kostum renang mereka, seperti penutup penuh lengan panjang ataupun pendek.
Organisasi tersebut menyatakan bahwa larangan ini adalah sebuah diskriminatif terhadap muslim dan bersumpah akan terus berjuang sampai mendapatkan kelonggaran dalam berpakaian di kolam renang.
Wakil walikota Grenoble, Annabelle Bretton, mengatakan jika ajang protes dan pemecatan para aktivis telah ditangani oleh pihak berwenang dan dilakukan secara tenang dan tanpa kekerasan.
Para demonstran kemudian berkumpul di balai kota Grenoble setelah mereka kena denda oleh polisi setempat.
Pada Juni 2019, belasan perempuan yang didukung oleh aliansi warga telah melakukan aksi serupa di kolam renang kota Grenoble dalam tindakan pembangkangan sipil.
Tahun lalu juga walikota Piolle, dalam sebuah surat yang ditunjukkan untuk perdana menteri Prancis, Jean Castex meminta pemerintah untuk memutuskan secara resmi apakah menggunakan Burkini di kolam renang dilarang atau tidak.