Warga Thailand Turun Ke Jalan Tuntut Perdana Menteri Prayut Mundur

Thailand, Kampartrapost.comRibuan warga Thailand turun ke jalan bentrok dengan polisi pada hari Sabtu. Mereka menuntut agar perdana menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha mundur dari pemerintahan.

Warga Thailan juga menuntut kegagalan pemerintah dalam mengatasi wabah virus Covid-19 yang berdampak pula pada perekonomian yang semakin melemah.

Sekitar serratus petugas kepolisian turun dengan pakaian lengkap untuk menutup jalan dekat monument kemenangan di Ibu kota Bangkok. Mereka membawa container, Meriam air, gas air mata dan juga peluru karet.

Petugas kepolisian berusaha memblokade jalan para demonstran. Mereka menuju ke Gedung pemerintahan tepatnya ke kantor Perdana Menteri Prayuth Chan-cha. Bentrokan pun terjadi di lokasi kejadian.

Baca juga: Para Astronom Melihat Cahaya dari Black Hole Pertama Kalinya, Bukti Teori Relativitas Einstein

“gas air mata dan peluru karet kami gunakan untuk mengendalikan massa. Kami hanya menginginkan ketertiban disini,“ kata Krisana Pattanacharoen, juru bicara kepolisian.

“Para demonstran melemparkan petasan, batu dan kelereng kepada petugas kepolisian,“ tambahnya.

Bentrokan yang terjadi dalam unjuk rasa tersebut menyebabkan beberapa orang terluka. Puluhan demonstran menaiki ambulan dan motor menuju rumah sakit. Pusat Medis Darurat Erawan mengatakan setidaknya ada dua warga sipil dan tiga petugas yang terluka.

“Kami ingin Prayuth mengundurkan diri karena orang-orang tidak mendapatkan vaksin,“ kata seorang pengunjuk rasa pria berusia 23 tahun. “kami tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan, jadi kami tidak punya pilihan selain protes,“ tambahnya.

Baca juga: Konspirasi Trump Tuai Ancaman Kekerasan, Homeland Security Beri Peringatan

Sekitar 6% dari warga Thailand lebih dari 66 juta orang telah melakukan vaksinasi penuh. Sebagian besar provinsi menerapkan lockdoen dan jam malam. Melakukan pertemuan lebih dari 4 orang juga tidak diperbolehkan.

Meskipun begitu, protes pengunduran diri ini telah berjalan berminggu-minggu terakhir ini. Termasuk protes akan keterlambatan pemerintah dalam mengatasi Covid-19.

Thailand melaporkan pada hari Sabtu, hampir 22 ribu warga terkonfirmasi positif dalam satu hari dan adanya 212 kematian.

Negara Asia Tenggata telah melaporkan total ada 736.522 kasus positif dan 6.066 kasus kematian akaibat adanya virus corona ini yang dimulai sejak tahun 2020 lalu.

Baca juga: Jerinx SID Tersangka Kasus Pengancaman!

Berita Terkait