Waspada Krisis Air, Pemerintah Dunia Bentuk Koalisi Air dan Iklim di COP26

Internasional, Kampartrapost.com – Pemerintah dan badan-badan PBB bertemu di COP26 di Glasgow membentuk koalisi air dan iklim pada Selasa untuk mengatasi bahaya yang meningkat dan cadangan air yang menyusut.

Melansir Reuters, presiden Tajikistan dan Hongaria akan berusaha untuk menerapkan reformasi yang menurut Organisasi Meteorologi Dunia perlu PBB lakukan dalam pengelolaan sumber daya air global.

Data Organisasi Meteorologi Dunia selama 20 tahun terakhir menunjukkan bahwa jumlah air yang tersimpan di permukaan tanah, kelembapan tanah, serta salju dan es telah turun dengan kecepatan 1 sentimeter per tahun, kata WMO, dengan konsekuensi besar untuk keamanan air.

Baca juga: Sukses Uji Coba, Sepeda Motor Terbang Jepang Siap Dipesan

Gletser yang mencair juga akan meningkatkan risiko tanah longsor, longsoran salju dan menghilangkan jutaan orang yang tinggal di hilir sumber daya utama, tambahnya.

Koalisi akan bertujuan untuk meningkatkan berbagi data. Hal ini menciptakan pendekatan yang lebih terintegrasi untuk pengelolaan iklim air. Juga bertujuan untuk mendukung adaptasi dan ketahanan yang lebih efektif, kata WMO.
“Air dan iklim cenderung mereka tangani secara terpisah. Kami sekarang mengatakan air adalah kenari di tambang batubara iklim. Anda harus mengatasinya bersama-sama,” kata Clare Nullis, juru bicara WMO.
Baca juga: Tak Penuhi Standar Keamanan, Presiden Turki Erdogan Tolak Hadir di COP26

Presiden Tajikistan Emomali Rahmon mengusulkan pembentukan dana untuk pelestarian gletser pada peluncuran koalisi.

Volume gletsernya, yang merupakan 60% dari sumber air untuk Asia Tengah. Ungkapnya telah berkurang sepertiganya, katanya, dan 1.000 gletser telah mencair sepenuhnya.

Baca juga: http://AS dan UE mengumumkan rencana metana yang ‘mengubah permainan’

Berita Terkait