Waspada! WHO Peringatkan Penyebaran Varian Omicron Kian Meningkat

Swiss, Kampartrapost.com – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan penyebaran varian Omicron yang lebih cepat daripada varian delta pada Senin (20/12/2021).

WHO mengatakan jika persebaran varian omicron ini bisa saja menginfeksi siapapun meskipun sudah melakukan vaksinasi secara penuh.

Melansir The Associated Press, Kepalan ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan jika sebuah keputusan yang tidak bijaksana untuk menyimpulkan varian omicron lebih ringan dari sebelumnya.

Baca juga: Kabinet Inggris Akan Bahas Langkah Untuk Tangani Omicron saat Melanda Eropa

Sebelumnya, memang banyak sekali yang menyimpulkan jika varian omicron ini tidak lebih bahaya dari varian delta. Namun, belum ada bukti jika varian omicron ini lebih ringan.

“Dengan jumlah yang meningkat, semua sistem kesehatan akan berada di bawah tekanan,” kata Soumya Swaminathan kepada wartawan yang berbasis di Jenewa.

Swaminathan mengatakan varian omicron ini berhasil menghindari beberapa respons imun. Hal ini berarti jika program booster yang akan di luncurkan di berbagai negara harus menargetkan pada orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah.

Baca juga: Miliarder Jepang ini Sukses Mendarat ke Bumi Setelah Berwisata Luar Angkasa

“Sekarang ada bukti yang konsisten bahwa Omicron menyebar secara signifikan lebih cepat daripada varian Delta,” kata direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pengarahan tersebut.

“Dan kemungkinan besar orang yang vaksinasi atau pulih dari COVID-19 dapat terinfeksi atau terinfeksi ulang,” kata Tedros.

Namun pejabat WHO mengatakan bahwa bentuk lain dari vaksinasi kekebalan dapat mencegah infeksi dan penyakit.

Sementara pertahanan antibodi dari beberapa tindakan telah dirusak. Ada harapan bahwa sel-T, pilar kedua dari respons imun, dapat mencegah penyakit parah dengan menyerang sel manusia yang terinfeksi.

“Meskipun kami melihat pengurangan antibodi netralisasi. Hampir semua analisis awal menunjukkan kekebalan yang dimediasi sel-T tetap utuh. Itulah yang benar-benar kami butuhkan,” kata pakar WHO Abdi Mahamud.

“Tentu saja ada tantangan, banyak monoklonal tidak akan bekerja dengan Omicron,” tukas Swaminathan.

Baca juga: Topan super Rai hantam Filipina: Korban meninggal melonjak lebih dari 300 jiwa, ‘tidak ada korban WNI’

Berita Terkait