Wujudkan Konsep Forest City, IKN akan Diisi dengan 70 Persen Area Hijau

Kampartrapost.com – Wujudkan kota ramah lingkungan dengan konsep smart forest city, pemerintah akan membangun IKN (Ibu Kota Baru) dengan sebagian wilayahnya ditanami hutan dan area hijau.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam acara peresmian NasDem Tower di YouTube, dilansir Selasa (22/2/2022).

“Konsep besar adalah smart forest city. Banyak hijaunya dan hutannya, semua dikelola teknologi modern,” ungkap presiden yang akrab dipanggil Pak Jokowi tersebut.

Rancangan ibu kota ramah lingkungan itu nantinya akan direalisasikan tak hanya dengan memberi hutan saja, namun juga energi hijau.

Energi hijau yang dimaksud adalah menyediakan transportasi publik yang lebih efektif dibanding menggunakan kendaraan pribadi bagi masyarakat.

Baca juga: Kebakaran Ponpes di Karawang Memakan Korban, 8 Santri Dinyatakan Meninggal Dunia

Dari hasil perkiraan city planner, waktu yang dihabiskan bagi masyarakat dari satu titik ke titik lainnya hanya 10 menit.

Konsep kota hijau yang ramah lingkungan tersebut tentunya memberi kemudahan serta prioritas pada para masyarakat.

Diantaranya bagi warga yang suka jalan kaki, menggunakan sepeda, hingga pengguna transportasi umum.

Bagi masyarakat yang suka dengan gaya hidup sehat sangat dianjurkan untuk pindah ke ibu kota baru di Kalimantan tersebut.

Namun bagi masyarakat yang senang menggunakan mobil pribadi terlebih dengan BBM fosil, Presiden Jokowi mengimbau agar tidak perlu pindah ke IKN.

Baca juga: Segera Direvisi, Presiden Minta Menaker Sederhanakan Regulasi JHT

Pembangunan pusat pemerintahan baru itu sendiri menimbulkan beragam komentar, termasuk pro dan kontra dari masyarakat.

Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa pemindahan ibu kota di situasi Indonesia yang masih terdampak pandemi seperti saat ini tidak efektif untuk dilakukan.

Tak hanya itu, situasi Tanah Air yang beberapa waktu ke belakang belum dapat dikatakan stabil juga diharap menjadi pertimbangan.

Ada pula pendapat terkait anggaran, yang pastinya memakan biaya yang tidak sedikit untuk membangun sebuah ibu kota baru.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pembangunan kawasan inti yaitu istana dan gedung kementerian yang ada di IKN menggunakan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

 

Berita Terkait