YouTube Tangguhkan Saluran Berita Australia Karena Disinformasi Covid-19

Internasional, Kampartrapost.com – Baru-baru ini YouTube telah menangguhkan saluran berita konservatif Sky News milik Australia selama seminggu. Mereka melakukan hal itu karena saluran berita tersebut telah menyebarkan disinformasi mengenai cirus corona dan melanggar kebijakan platform tersebut.

Selama adanya virus Covid-19, beberapa platform media online kini semakin berkembang pesat. Seperti halnya dengan YouTube platform online yang banyak digunakan untuk berbagi video mulai dari pembelajaran hingga kegiatan sehari-hari.

Penyiar berita dari News Corporation, Rupert Murdoch, memiliki hampir dua juta pelanggan di YouTube. Mereka tidak bisa mengunggah video selama masa penangguhan akun berjalan. YouTube menangguhan akun milik Sky News Australia ini pada hari Kamis. Kabar baiknya, video yang ada disaluran tersebut masih dapat kita lihat.

Baca juga: Warga Thailand Turun Ke Jalan Tuntut Perdana Menteri Prayut Mundur

Pada Senin (2/8), dilansir dari New York Times, pihak YouTube mengatakan jika mereka telah menghapus video Sky News. Video yang menyiarkan disinformasi virus corona. Mereka juga telah menegur penyiar berita tersebut.

Mereka menegur Murdoch sesuai dengan kebijakan yang ada. Kebijakan tersebut berisi tentang pencegahan penyebaran informasi virus corona yang dapat menyebabkan bahaya di dunia nyata.

YouTube memberikan teguran untuk pertama kalinya kepada Sky News. Jika dalam waktu 90 hari mereka menerima tiga teguran lagi, YouTube tidak segan-segan untuk menghapus akun Sky News secara permanen.

Baca juga: Para Astronom Melihat Cahaya dari Black Hole Pertama Kalinya, Bukti Teori Relativitas Einstein

Dalam sebuah pernyataan Sky News mengatakan jika penangguhan itu terjadi karena adanya tinjauan ulang video lama di YouTube. Mereka juga mengatakan jika sudah menjadi hak YouTube untuk menegakkan kebijakan platformnya.

Sky News memberikan kritik atas saluran chanel miliknya. YouTube menangguhkannya pada hari Minggu. Mereka berpendapat kebijakan YouTube ini sebagai serangan terhadap kebebasan berpikir.

Pihak Sky News melaporkan ada beberapa video miliknya hilang dari platform YouTube. Dalam video itu menampilkan perdebatan penggunaan masker dan lockdown.

YouTube menangguhkan Sky News pada hari Minggu. Pada hari yang sama komentator Sky News, Alan Jones mendapat peringatan dari The Daily Telegraph, Tabloid Sydney.

Baca juga: Bareskrim Tangkap Peretas Situs Setkab!

Berita Terkait