Tekad Sania Amalia Rizki Bawa Kampar Melangkah ke Jerman

Sania Amalia Rizki, mahasiswa asal Kampar, tengah menjalani program Ausbildung di Jerman sebagai perawat, menggabungkan teori dan praktik untuk mencapai impiannya di bidang medis.

Tekad Sania Amalia Rizqi Bawa Kampar Melangkah ke Jerman

Kampartrapost- Padang, 30 September 2024 Dalam sebuah wawancara inspiratif, Sania Amalia Rizqi, mahasiswa asal Kampar yang kini menjalani program Ausbildung di Jerman sebagai seorang perawat, membagikan kisah perjalanannya yang penuh warna serta tantangan yang dihadapinya selama menempuh pendidikan non-gelar ini.

Pengalaman Menjalani Ausbildung

Sania menjelaskan bahwa Ausbildung adalah program unik yang berbeda dari pendidikan tinggi tradisional.

“Ini seperti sekolah profesi yang mencakup berbagai bidang, mulai dari perawat, chef, perhotelan, hingga mekanik,” ujarnya.

Program ini memadukan teori dan praktik, di mana peserta akan menjalani sesi teori selama 3-4 minggu diikuti dengan 4-6 minggu praktik di tempat kerja.

Menariknya, peserta tidak hanya belajar secara gratis, tetapi juga mendapatkan gaji bulanan.

Sania menyoroti kelebihan program ini, yakni kemampuannya untuk langsung merasakan dunia kerja.

“Setelah menyelesaikan Ausbildung, kita dapat langsung bekerja karena sudah tersertifikasi, atau melanjutkan ke program bachelor jika ingin lanjut,” tuturnya.

Ini merupakan peluang emas bagi mereka yang ingin mempercepat karier di bidang yang mereka cintai.

Pentingnya Banyak Menguasai Keterampilan

Meskipun terdapat banyak manfaat, Sania mengaku bahwa menjalani Ausbildung juga tidak lepas dari tantangan.

“Beradaptasi dengan lingkungan kerja baru mengharuskan kita untuk mampu berkomunikasi dengan baik, baik dengan tim maupun pasien,” jelasnya.

Ia mengakui bahwa keterampilan komunikasi dan pengetahuan khususnya medis adalah dua aspek penting yang harus dikuasai.

Follow untuk Informasi Selanjutnya

“Sistem pendidikan di sini sangat menuntut, dan kita harus siap belajar dengan cepat,” tambahnya.

Sania mengungkapkan bahwa meskipun kita harus mencerna banyak informasi, namun ia merasa beruntung bisa belajar dari pengalaman langsung saat turun lapangan.

“Tantangan terbesar adalah memahami banyak istilah medis dalam bahasa Jerman, tapi ini membuatku lebih termotivasi untuk belajar,” ungkapnya.

Harapan untuk Masyarakat Kampar

Kini, Sania telah menjalani Ausbildung selama hampir tiga tahun dan bersiap menghadapi ujian akhir tahun depan.

Dengan semangat berbagi, ia berharap dapat membantu teman-teman di Kampar yang berminat mengikuti jejaknya ke Jerman.

“Saya akan membantu sebisa mungkin untuk berbagi informasi dan mengenalkan mereka kepada agen kerja yang dapat memudahkan prosesnya,” ujarnya.

Sania berharap bahwa lebih banyak anak muda dari Kampar dapat mengeksplorasi peluang pendidikan di luar negeri.

“Memang ada kendala bahasa yang menjadi penghalang bagi sebagian orang, tetapi dengan tekad dan usaha, semuanya bisa teratasi. Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali, jadi manfaatkanlah,” pesannya.

Kisah Sania bukan hanya menggugah semangat, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda di Kampar untuk mengejar mimpi dan meraih peluang di kancah internasional.

Wartawan: Yuwanda Efrianti

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *