Kampartra Post- Polda Sulawesi Selatan mengungkapkan produksi uang palsu yang melibatkan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, mengungkapkan bahwa uang palsu yang beredar hampir sempurna dan sulit terdeteksi, bahkan menggunakan sinar ultraviolet.
“Memang sulit untuk membedakannya, ada tanda air pada uang palsu tersebut,” ujar Yudhiawan dalam konferensi pers pada Mapolda Sulsel pada 30 Desember 2024.
ASS yang memimpin sindikat tersebut, merupakan seorang pengusaha kaya asal Makassar.
Ia telah beroperasi sejak 2022 dan berhasil mencetak uang palsu dalam jumlah besar hingga 2024.
Polisi mengungkapkan bahwa ada 19 tersangka yang telah berhasil tertangkap terkait kasus ini.
Oleh karena itu, meskipun ASS telah polisi tetapkan sebagai tersangka utama namun, ia belum ditahan karena alasan kesehatan.
Follow Instagram Kampartra Post untuk Berita Menarik Lainnya
Kasus ini menarik perhatian publik setelah seorang pengguna media sosial mengungkapkan bahwa uang palsu dari UIN Makassar dapat mereka setorkan ke bank melalui mesin ATM tanpa terdeteksi.
Namun, Bank Indonesia (BI) membantah klaim ini.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim.
Ia menegaskan bahwa uang palsu tersebut mudah untuk terdeteksi oleh mesin sortasi perbankan, sehingga kecil kemungkinan dapat lolos dari deteksi.
Masyarakat harus tetap waspada dan segera memeriksa uang yang mereka terima jika ragu dengan keasliannya dengan mengunjungi kantor Bank Indonesia.
Be First to Comment