Press "Enter" to skip to content

China Terancam Wabah HMPV Baru, Kemenkes RI Siaga Tingkatkan Kewaspadaan

Kampartrapost_China kini dilanda wabah virus baru setelah Covid-19, yaitu human metapneumovirus (HMPV) yang menyebar cepat.

Beberapa pihak melaporkan rumah sakit dan krematorium kewalahan, dengan video menunjukkan rumah sakit penuh sesak.

HMPV memiliki gejala mirip flu dan Covid-19. Pejabat kesehatan memantau penyebaran virus tersebut dengan saksama.

Lonjakan infeksi HMPV telah dilaporkan, dan pemerintah China meningkatkan protokol penyaringan serta isolasi virus ini.

China mencatat peningkatan kasus HMPV, terutama di kalangan anak-anak di bawah 14 tahun di provinsi utara.

HMPV memiliki gejala batuk, demam, hidung tersumbat, dan mengi, dengan dampak parah pada bayi dan orang tua.

Gejala parah dapat menyebabkan bronkitis atau pneumonia, terutama pada individu dengan gangguan kekebalan tubuh.

Mereka yang memiliki kondisi paru-paru sebelumnya, seperti asma, lebih berisiko mengalami gejala parah akibat virus ini.

Virus HMPV menyebar melalui droplet batuk atau bersin, serta kontak dekat atau paparan lingkungan terkontaminasi.

Masa inkubasi virus HMPV berkisar antara tiga hingga lima hari, menurut laporan dari CDC China.

CDC China menetapkan protokol pelaporan laboratorium dan verifikasi kasus HMPV untuk membendung penyebaran virus.

Follow Instagram Kampartrapost_

Rekomendasi CDC termasuk memakai masker, menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan menghindari keramaian untuk mencegah penyebaran.

CDC juga menyarankan menjaga kebersihan, ventilasi yang baik, dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko infeksi.

Kemenkes Imbau Masyarakat Jaga Kesehatan

Juru Bicara Kemenkes, drg Widyawati, MKM, menjelaskan bahwa pola hidup sehat, mencuci tangan, dan masker dapat mengurangi risiko penularan penyakit.

“Saat ini belum ada kasus HMPV di Indonesia. Namun, masyarakat diimbau menjaga kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan sehat,” katanya.

Pemerintah Indonesia terus memantau situasi wabah HMPV di China dan negara lain, serta meningkatkan pengawasan di pintu masuk negara.

“Kami berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah pencegahan yang efektif agar virus tidak masuk ke Indonesia,” tambah Widyawati.

Saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV, namun perawatan suportif dapat membantu meringankan gejala yang muncul.

Kemenkes mengimbau masyarakat memantau informasi resmi tentang virus ini, serta pentingnya kerja sama dan berkonsultasi jika mengalami gejala.

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *