Press "Enter" to skip to content

Tujuh Keunikan Pacu Jalur yang Menarik Minat Dunia

Kampartra Post- Pacu Jalur dari Riau bukan sekadar perlombaan dayung, tetapi tradisi yang sarat makna budaya. Masyarakat Kuantan memelihara warisan ini sejak abad ke-17, dan kini tujuh keunikan Pacu Jalur terus memikat perhatian dunia.

Pertama, warga selalu melibatkan ritual adat saat membuat jalur. Pawang memimpin pemilihan kayu melalui upacara Babalian dan Batonung, lalu masyarakat menggelar penyemahan sebagai penghormatan pada alam.

Kedua, skala acaranya sangat besar. Ribuan pendayung dan puluhan ribu penonton berkumpul di tepi Sungai Kuantan setiap festival berlangsung.

Ketiga, masyarakat melaksanakan perlombaan ini pada hari-hari besar. Dahulu untuk memperingati ulang tahun Ratu Belanda, kini bergeser ke perayaan kemerdekaan dan momen keagamaan.

Follow Instagram Kampartra Post

Keempat, panitia menggunakan dentuman meriam sebagai tanda start, cara efektif untuk menjangkau ribuan peserta sekaligus penonton.

Kelima, Google pernah mengangkat Pacu Jalur dalam Doodle kemerdekaan ke-77. Ilustrasi itu menggambarkan semangat persatuan dan kerja sama yang menjadi roh lomba.

Keenam, Pacu Jalur menumbuhkan gotong royong. Warga desa bergotong royong mulai dari rapat, pencarian kayu, hingga pengecatan perahu.

Ketujuh, jalur lahir dari fungsi transportasi. Dahulu perahu ini membawa hasil panen, sebelum akhirnya berubah menjadi perlombaan penuh prestise.

Dengan tujuh ciri khas ini, Pacu Jalur tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga simbol jati diri dan kebersamaan masyarakat Riau.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *