Press "Enter" to skip to content

Firman Adiansyah: Perjalanan dari Dumai ke Pretoria

Kampartrapost_  Firman Adiansyah  pemuda 23 tahun asal Riau, terus menarik perhatian melalui perjalanan studinya di Islamic College Darul Uloom Pretoria, South Africa  yang penuh inspirasi.

Sebagai alumni Pesantren Nurul Hidayah Bengkalis, ia membawa dasar pendidikan kuat yang terus membentuk karakter akademiknya secara menyeluruh.

Menariknya, ia sempat menerima tawaran belajar dari Lebanon dan Libya, namun akhirnya memilih Afrika Selatan karena pertimbangan strategis matang.

Sesampainya di Pretoria, ia memasuki lingkungan multikultur dinamis yang mendorongnya beradaptasi cepat sekaligus memperkuat kompetensi komunikasi lintas budaya.

Di komunitas baru itu, Firman  hidup bersama masyarakat muslim yang menjaga solidaritas kuat sehingga membentuk pengalaman sosial berkesan sepanjang perjalanannya.

Selain itu, ia berinteraksi dengan warga non-muslim yang membawa tradisi berbeda sehingga memperkaya perspektifnya tentang nilai keberagaman internasional.

Follow Instagram Kampartrapost

Pada masa awal kuliah, ia menghadapi tantangan bahasa cukup berat. Namun demikian, ia merespons tekanan tersebut dengan disiplin tinggi sehingga menghasilkan peningkatan kemampuan bahasa yang signifikan.

Ia mendengar percakapan dengan teliti, mempraktikkan dialog, serta mempelajari istilah akademik sehingga proses belajarnya berjalan semakin efektif dan terarah.

Setelah itu, ia mulai memahami materi kuliah lebih cepat sehingga meningkatkan performa akademiknya.

Tak berhenti di ruang kelas, ia memperluas kontribusinya melalui dakwah sehingga menjadikannya lebih percaya diri memimpin forum publik multikultur.

Dari Dumai ke Pretoria : Kisah Mahasiswa Riau di Afrika Selatan

Ia mengisi khutbah Jumat di beberapa masjid Pretoria sehingga menyampaikan nilai Islam dengan bahasa mudah dipahami jamaah dari latar berbeda.

Saat beraktivitas, ia memperkenalkan budaya Riau dengan membawa peci dan sarung khas riau sehingga menarik perhatian warga lokal yang menghargai keunikan tersebut.

Banyak jamaah mulai mengenakan atribut budaya itu saat beribadah sehingga menunjukkan apresiasi mereka terhadap tradisi Riau yang ia kenalkan.

Motivasi Firman Adiansyah  tumbuh dari perjuangan orang tuanya sehingga memperkuat komitmennya menjalankan tiga prinsip penting yaitu edukasi, relasi, dan loyalitas.

Pesannya menguatkan semangat: “Tingkatkan kemampuan, tingkatkan niat, dan jangan lelah mencari peluang. Dunia selalu membuka pintu untuk pemuda yang mau berjuang.”

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *